ACT Bantu Ribuan Liter Air Bersih di Karangasem

Rabu, 10 Juli 2019 - 14:54 WIB
ACT Bantu Ribuan Liter...
ACT Bantu Ribuan Liter Air Bersih di Karangasem
A A A
KARANGASEM - Kekeringan sudah mulai terjadi di beberapa titik di Pulau Bali. Di antaranya di beberapa desa di Kabupaten Karangasem, tempat Gunung Agung kokoh berdiri.

Merespons kondisi kekeringan ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali mulai mendistribusikan air bersih ke Kecamatan Rendang, tepatnya di Desa Menanga dan Banjar Belatung. Sebanyak 5.000 liter air telah diberikan untuk mencukupi kebutuhan air ratusan kepala keluarga.

“Kecamatan Rendang mencakup Gunung Agung hingga lerengnya di bagian barat. Saat ini di Kecamatan Rendang banyak desa yang mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat warganya harus turun gunung untuk mencari sumber air. Jalan naik-turun dan berkelok, serta beban membawa air menjadi tantangan warga untuk membawa air ke rumah,” kata Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali Arif Marsudi, Selasa 9 Juni 2019.

Hari tanpa hujan yang telah berlangsung cukup lama di Karangasem, membuat persediaan air dalam tandon yang biasa masyarakat tampung mulai menipis persediaannya.“Air kami ambil dari sumber air di kaki Gunung Agung. Kondisi medan yang menantang membuat tim agak sulit mencapai desa,” tambah Arif.

Dibantu relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Karangasem, pendistribusian berjalan lancar.

Salah satu warga Desa Menanga, Simpan mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan air ini. Warga tidak perlu bolak-balik ke sumber air yang jauh dari permukiman untuk beberapa waktu ke depan.

Seperti di Pulau Jawa, di Bali dampak kemarau telah dirasakan oleh sebagaian wilayahnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada Kamis, 27 Juni 2019 merilis data wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami kekeringan di awal musim kemarau ini. Pulau Bali diberikan warna merah sebagai tanda Awas.

Curah hujan sangat rendah di wilayah Bali, dengan hari tanpa hujan (HTH) yang cukup lama dalam beberapa bulan terakhir. Dalam sepekan ini, ACT Bali akan mendistribusikan air di wilayah Karangasem lainnya.

Ketua MRI Karangasem Rahman mengatakan, air akan dikirimkan pula ke wilayah yang terdampak kekeringan, seperti di Banjar Batusesah.

“Kalau mereka enggak ambil air sendiri atau mendapat bantuan air, warga harus membeli untuk kebutuhan konsumsi, kebersihan dan pertanian. Harganya Rp150.000 per 4.000 liter. Kalau terus membeli air, itu akan memakan biaya besar. Apalagi kemarau berlangsung panjang. Di Desa Menanga, ACT menjadi yang pertama kali mendistribusikan air bersih. Sebelumnya belum pernah ada,” jelasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)