7 Rumah Kos di Tanjungpinang Hangus Terbakar
7 Rumah Kos di Tanjungpinang Hangus Terbakar
A
A
A
TANJUNGPINANG - Tujuh unit rumah kos di Jalan Kijang Lama, Kelurahan Melayu Kota Piring, Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, hangus terbakar, Senin (8/7/2019) pukul 13.50 WIB. Penyebab kebakaran ini diduga akibat arus pendek di salah satu dalam kosan dan api membakar kos lainnya.
Api cepat merembet ke kosan lain sehingga menghanguskan tujuh unit kosan milik dokter Muhammad Al Ghiffari. Kebakaran ini sempat menggegerkan warga Kijang Lama karena khawatir api merembet ke rumah warga lainnya. Ditambah cuaca saat itu sedang terik dan angin kencang membuat api cepat melalap seluruh bangunan kos.
"Semua barang-barang habis terbakar, tak tahu apinya berasal dari mana. Saya tadi lagi tidur, tiba-tiba asap banyak dan lihat api sudah mulai besar," kata Anita salah seorang penghuni kosan.
Anita mengatakan, api bermula dari kamar kosong yang berada di pojok rumah. Anita hanya bisa menatap api menghanguskan barang-barang keluarganya. Sekarang dia hanya berharap bantuan pemerintah untuk memulihkan kembali ekonominya. "Tak ada barang-barang yang terselamatkan. Tak tahu lagi bagaimana ini," ujarnya.
Di lokasi, Al Ghiffari mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebarakan tersebut. Dia menuturkan, sumber api berasal dari kamar kosong. Dia menjelaskan, kosan mudah terbakar karena bangunannya terbuat dari kayu.
"Tadi saya lihat ada api langsug minta tolong. Penghuninya sehat-sehat semua, kamar yang diisi baru tiga kamar. Saya belum tahu berapa total kerugiannya karena belum hitung," ujar Al Ghiffari.
Untuk memadamkan api, tiga unit mobil kebakaran (Damkar) Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang dan satu unit mobil tangki air Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungpinang. Selain petugas Damkar, tampak juga dari petugas Polres Tanjungpinang dan Polsek Tanjungpinang Timur untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran Pemko Tanjungpinang Nanang Heri Kuswanto menambahkan, dalam kebakaran ini tidak ada korban jiwa. Dia menuturkan, pemadaman hanya dilakukan kurang lebih setengah jam. Dia menegaskan, api dengan cepat membesar karena angin kencang. Ditambah kosan yang terbakar terbuat dari kayu sehingga api cepat membesar.
"Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik. Proses pemadamannya hanya sebentar saja, untuk kerugian baru diketahui setelah selesai pendingan," kata Nanang.
Api cepat merembet ke kosan lain sehingga menghanguskan tujuh unit kosan milik dokter Muhammad Al Ghiffari. Kebakaran ini sempat menggegerkan warga Kijang Lama karena khawatir api merembet ke rumah warga lainnya. Ditambah cuaca saat itu sedang terik dan angin kencang membuat api cepat melalap seluruh bangunan kos.
"Semua barang-barang habis terbakar, tak tahu apinya berasal dari mana. Saya tadi lagi tidur, tiba-tiba asap banyak dan lihat api sudah mulai besar," kata Anita salah seorang penghuni kosan.
Anita mengatakan, api bermula dari kamar kosong yang berada di pojok rumah. Anita hanya bisa menatap api menghanguskan barang-barang keluarganya. Sekarang dia hanya berharap bantuan pemerintah untuk memulihkan kembali ekonominya. "Tak ada barang-barang yang terselamatkan. Tak tahu lagi bagaimana ini," ujarnya.
Di lokasi, Al Ghiffari mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebarakan tersebut. Dia menuturkan, sumber api berasal dari kamar kosong. Dia menjelaskan, kosan mudah terbakar karena bangunannya terbuat dari kayu.
"Tadi saya lihat ada api langsug minta tolong. Penghuninya sehat-sehat semua, kamar yang diisi baru tiga kamar. Saya belum tahu berapa total kerugiannya karena belum hitung," ujar Al Ghiffari.
Untuk memadamkan api, tiga unit mobil kebakaran (Damkar) Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang dan satu unit mobil tangki air Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungpinang. Selain petugas Damkar, tampak juga dari petugas Polres Tanjungpinang dan Polsek Tanjungpinang Timur untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran Pemko Tanjungpinang Nanang Heri Kuswanto menambahkan, dalam kebakaran ini tidak ada korban jiwa. Dia menuturkan, pemadaman hanya dilakukan kurang lebih setengah jam. Dia menegaskan, api dengan cepat membesar karena angin kencang. Ditambah kosan yang terbakar terbuat dari kayu sehingga api cepat membesar.
"Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik. Proses pemadamannya hanya sebentar saja, untuk kerugian baru diketahui setelah selesai pendingan," kata Nanang.
(wib)
Explore More