Wagub Jabar Dukung Penetapan Hari Anak Yatim Nasional

Minggu, 07 Juli 2019 - 16:17 WIB
Wagub Jabar Dukung Penetapan Hari Anak Yatim Nasional
Wagub Jabar Dukung Penetapan Hari Anak Yatim Nasional
A A A
BANDUNG - Kepedulian terhadap nasib anak yatim harus terus ditumbuhkan. Karena itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyatakan mendukung usulan penetapan Hari Anak Yatim Nasional, Minggu, (7/7/2019).

Pemerintah pusat, kata dia, perlu segera mewujudkan Hari Anak Yatim Nasional sebagai bentuk perhatian dan penghormatan negara kepada anak yatim. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak pihak yang memerhatikan nasib anak yatim, terutama pendidikannya agar mereka bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

"Membahagiakan anak yatim pahalanya besar sekali. Anak yatim adalah orang terhormat karena rasul pun menghormati anak yatim," ungkap Uu saat membuka Olimpiade Mini Anak Yatim di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Minggu (7/7/2019).

Uu melanjutkan, anak yatim memiliki kedudukan yang terhormat seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam kesehariannya, Rasulullah sangat mencintai dan memuliakan anak yang sudah tidak memiliki ayah tersebut.

Tanpa mengecilkan peran pemerintah saat ini, menurutnya, penetapan Hari Anak Yatim Nasional merupakan bentuk nyata penghormatan negara kepada anak bangsa tersebut.

"Hari Ibu ada, Hari Santri juga ada, makanya kami mendorong pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Pak Jokowi agar ada Hari Anak Yatim Nasional sebagai bentuk penghormatan kita kepada mereka, bentuk penghormatan negara kepada mereka," paparnya.

Uu pun memastikan, Pemprov Jabar memberi perhatian khusus kepada anak yatim, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Bahkan, kata Uu, Biro Pelayanan Sosial Jabar telah bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar telah memberikan perhatian tersebut, agar mereka memiliki masa depan yang gemilang.

"Pemprov sangat memerhatikan, terutama masalah pendidikan dan kesehatannya," kata dia.

Olimpiade Mini Anak Yatim yang digelar Yayasan Ruang Sosial Bersama bekerja sama dengan D'Bardaks ini menghadirkan 260 anak yatim dari sejumlah panti asuhan di Bandung yang turut dalam berbagai pertandingan olah raga dan permainan tradisional.

Terpisah, Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)-Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Yanto Mulya Pibiwanto menilai, kepedulian pemerintah terhadap anak yatim harus ditingkatkan lagi. Sebagai contoh, dalam peringatan Hari Anak Nasional setiap 23 Juli, anak yatim sama sekali tidak dilibatkan dalam segala hal.

"Anak yatim juga kan anak bangsa, penerus bangsa," katanya.

Menurut dia, dalam peringatan Hari Anak Nasional, pemerintah selalu menggandeng anak-anak yang notabene memiliki nasib lebih baik dibanding anak yatim. Padahal, yang lebih membutuhkan perhatian adalah anak yatim, terutama yang tinggal di panti-panti apalagi jalanan.

Dia menilai, nasib anak yatim, terutama yang tinggal di panti asuhan harus menjadi pemikiran semua pihak. Selain tidak mendapatkan kasih sayang utuh dari keluarga, tidak sedikit juga yang menjadi korban kekerasan. Tak hanya kepada anak yatim, dia pun mengeluhkan minimnya perhatian terhadap panti-panti yang mengurus anak yatim.

"315.000 anak tersebar di panti seluruh Indonesia. Namun, panti ini kurang diperhatikan," katanya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8170 seconds (0.1#10.140)