Gubernur Kalteng Instruksikan BPB-PK Petakan Kawasan Rawan Karhutla
A
A
A
PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran membuka secara resmi rapat koordinasi peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (20/6/2019).
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) setempat untuk memetakan kawasan rawan terjadinya Karhutla.
"Hal ini juga harus dilakukan oleh masing-masing pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kalteng sebagai langkah pencegahan dini,” ujar Sugianto.
Pemprov telah menetapkan status siaga darurat Karhutla sebagai tindak lanjut penetapan status yang dilakukan di tingkat Kabupaten, kendati saat ini sebagian daerah direndam banjir.
Lebih lanjut tujuan penetapan ini agar anggaran untuk penanganan bencana Karhutla bisa digunakan pada tahap antisipasi bencana di lapangan. Hingga nantinya tidak terjadi bencana Karhutla yang menyebabkan asal tebal di Kalteng.
Gubernur menyebut, setiap petugas tentu mengetahui wilayah rawan terjadinya Karhutla, khususnya lahan gambut. Diantaranya seperti Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan beberapa daerah lainnya.
"Jadi BPB dan Damkar Kalteng harus benar-benar bisa memetakan kawasan rawan Karhutla, sehingga bisa mendirikan posko disana dan menempatkan petugas gabungan,” pungkasnya.
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) setempat untuk memetakan kawasan rawan terjadinya Karhutla.
"Hal ini juga harus dilakukan oleh masing-masing pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kalteng sebagai langkah pencegahan dini,” ujar Sugianto.
Pemprov telah menetapkan status siaga darurat Karhutla sebagai tindak lanjut penetapan status yang dilakukan di tingkat Kabupaten, kendati saat ini sebagian daerah direndam banjir.
Lebih lanjut tujuan penetapan ini agar anggaran untuk penanganan bencana Karhutla bisa digunakan pada tahap antisipasi bencana di lapangan. Hingga nantinya tidak terjadi bencana Karhutla yang menyebabkan asal tebal di Kalteng.
Gubernur menyebut, setiap petugas tentu mengetahui wilayah rawan terjadinya Karhutla, khususnya lahan gambut. Diantaranya seperti Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan beberapa daerah lainnya.
"Jadi BPB dan Damkar Kalteng harus benar-benar bisa memetakan kawasan rawan Karhutla, sehingga bisa mendirikan posko disana dan menempatkan petugas gabungan,” pungkasnya.
(akn)