Bangun Pulau Nipah Jadi Komitemen PT PP Jaga Kedaulatan Bangsa
A
A
A
BATAM - Indonesia dengan beragam kekayaannya memiliki arti yang sangat penting. Dari Sabang hingga Merauke terbentang kekayaan laut dan ribuan pulau merupakan aset.
Luas negara Indonesia mencakup wilayah darat dan laut mencapai 8,3 juta kilometer persegi dengan jumlah pulau yang berhasil diidentifikasi sejumlah 17,504. Tak bisa disangkal bahwa banyak sekali pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan salah satunya adalah Pulau Nipa Pulau Nipa.
Pulau ini adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan merupakan wilayah dari Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pelabuhan Sekupang di pulau Batam. Saat ini, kawasan tersebut ditempati prajurit TNI AL di bawah Komando Lanal Batam.
Pada tahun 2004 Pulau Nipa hampir dalam keadaan tenggelam, sehingga berpotensi menghilangkan batas-batas terluar Base Point wilayah NKRI, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan revitalisasi dengan cara mereklamasi Pulau Nipa yang selesai pada 2008.
Upaya tersebut juga merupakan salah satu bukti keseriusan NKRI dalam mempertahankan batas – batas wilayahnya, agar kejadian seperti kasus Pulau Sipadan dan Ligitan tidak lagi terulang.
Pada Tahun 2010 melalui Blue Print pengembangan Pulau Nipa, dicanangkan sebuah rencana pengembangan Pulau Nipa sebagai wilayah pertahanan berbasis ekonomi berupa Storage Tank Terminal dengan kapasitas 1.000.000 meter kubik.
Design yang digunakan untuk Pekerjaan dimaskud menggunakan Teknologi terbaru untuk bisa digunakan untuk White Product. White product adalah suatu produk yang bernilai tinggi yag merupakan hasil pengolahan dari minyak mentah (crude oil) melalui proses penyulingan (Distilasi) dengan karakteristik produk yang lebih jernih, bervolatilitas rendah, tidak berwarna dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Black Product.
Contoh product yang dimaksud adalah: Gasoline (Bensin), HSD (Diesel), Kerosine (Minyak Tanah), Naphta, MTBE. Design Tanki yang digunakan menggunakan teknologi yang terbaik saat ini yang dilengkapi dengan Internal Floating Roof (IFR) yang akan mengurangi kehilangan produk karena penguapan (vapor loss) hingga 85%~90%.
Selain itu Proyek Nipa Storage Tank Terminal menggunakan jenis Alumunium Dome Foor yang memiliki kelebihan selain lebih ringan, bebas perawatan serta tidak terkontaminasi dengan berbagai jenis product.
Dengan demikian selain memiliki nilai strategis, dengan dibangunnya Storage Tank Terminal Project menjadi potensi kawasan strategis untuk pengembangan ekonomi yang efektif untuk menjaga NKRI sebagai Pertahanan berbasi Ekonomi.
Dalam siaran pers yang diterima Sabtu (22/6/2019) dsebutkan, Andi Gani Nena Wea selaku President Commisioners PT PP (Persero) Tbk. didampingi Dewan Komisaris lainnya beserta Direktur Strategi Korporasi & Human Capital Managment M. Aprindy dan Direktur Operasi 3 Abdul Haris Tatang melakukan kunjungan kerja untuk melihat sejauh mana perkembangan proyek tersebut.
PT PP sendiri merupakan investor sekaligus kontraktor dalam proyek tersebut. Dengan total nilai proyek hampir mencapai USD400 juta, proyek ini diharapkan selesai pada quartal pertama 2021.
Luas negara Indonesia mencakup wilayah darat dan laut mencapai 8,3 juta kilometer persegi dengan jumlah pulau yang berhasil diidentifikasi sejumlah 17,504. Tak bisa disangkal bahwa banyak sekali pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan salah satunya adalah Pulau Nipa Pulau Nipa.
Pulau ini adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan merupakan wilayah dari Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pelabuhan Sekupang di pulau Batam. Saat ini, kawasan tersebut ditempati prajurit TNI AL di bawah Komando Lanal Batam.
Pada tahun 2004 Pulau Nipa hampir dalam keadaan tenggelam, sehingga berpotensi menghilangkan batas-batas terluar Base Point wilayah NKRI, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan revitalisasi dengan cara mereklamasi Pulau Nipa yang selesai pada 2008.
Upaya tersebut juga merupakan salah satu bukti keseriusan NKRI dalam mempertahankan batas – batas wilayahnya, agar kejadian seperti kasus Pulau Sipadan dan Ligitan tidak lagi terulang.
Pada Tahun 2010 melalui Blue Print pengembangan Pulau Nipa, dicanangkan sebuah rencana pengembangan Pulau Nipa sebagai wilayah pertahanan berbasis ekonomi berupa Storage Tank Terminal dengan kapasitas 1.000.000 meter kubik.
Design yang digunakan untuk Pekerjaan dimaskud menggunakan Teknologi terbaru untuk bisa digunakan untuk White Product. White product adalah suatu produk yang bernilai tinggi yag merupakan hasil pengolahan dari minyak mentah (crude oil) melalui proses penyulingan (Distilasi) dengan karakteristik produk yang lebih jernih, bervolatilitas rendah, tidak berwarna dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Black Product.
Contoh product yang dimaksud adalah: Gasoline (Bensin), HSD (Diesel), Kerosine (Minyak Tanah), Naphta, MTBE. Design Tanki yang digunakan menggunakan teknologi yang terbaik saat ini yang dilengkapi dengan Internal Floating Roof (IFR) yang akan mengurangi kehilangan produk karena penguapan (vapor loss) hingga 85%~90%.
Selain itu Proyek Nipa Storage Tank Terminal menggunakan jenis Alumunium Dome Foor yang memiliki kelebihan selain lebih ringan, bebas perawatan serta tidak terkontaminasi dengan berbagai jenis product.
Dengan demikian selain memiliki nilai strategis, dengan dibangunnya Storage Tank Terminal Project menjadi potensi kawasan strategis untuk pengembangan ekonomi yang efektif untuk menjaga NKRI sebagai Pertahanan berbasi Ekonomi.
Dalam siaran pers yang diterima Sabtu (22/6/2019) dsebutkan, Andi Gani Nena Wea selaku President Commisioners PT PP (Persero) Tbk. didampingi Dewan Komisaris lainnya beserta Direktur Strategi Korporasi & Human Capital Managment M. Aprindy dan Direktur Operasi 3 Abdul Haris Tatang melakukan kunjungan kerja untuk melihat sejauh mana perkembangan proyek tersebut.
PT PP sendiri merupakan investor sekaligus kontraktor dalam proyek tersebut. Dengan total nilai proyek hampir mencapai USD400 juta, proyek ini diharapkan selesai pada quartal pertama 2021.
(vhs)