Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas Sejauh 1,2 Km
A
A
A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1,2 km, Kamis (20/6/2019).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran terjadi pada pukul 09.17 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 120 detik. "Jarak luncur awan panas mencapai 1200 meter ke arah hulu Kali Gendol," terangnya kepada Sindonews Kamis (20/6/2019).
Dijelaskannya, meskipun mengeluarkan awan panas, namun hal ini tidak berpengaruh dengan status Merapi. Sampai saat ini BPPTKG masih menyatakan Merapi dalam status waspada atau level II.
Sebelum mengeluarkan awan panas guguran sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak enam kali lava pijar. Sedangkan hari sebelumnya (19/6/2019), BPPTKG mencatat terjadi 12 kali lava pijar guguran. "Himabuan kami masih tetap sampai dengan 3 km dari puncak harus bebas dari aktivitas warga. Semua jenis wisata di luar jarak tersebut masih aman dikunjungi," pungkasnya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran terjadi pada pukul 09.17 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 120 detik. "Jarak luncur awan panas mencapai 1200 meter ke arah hulu Kali Gendol," terangnya kepada Sindonews Kamis (20/6/2019).
Dijelaskannya, meskipun mengeluarkan awan panas, namun hal ini tidak berpengaruh dengan status Merapi. Sampai saat ini BPPTKG masih menyatakan Merapi dalam status waspada atau level II.
Sebelum mengeluarkan awan panas guguran sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak enam kali lava pijar. Sedangkan hari sebelumnya (19/6/2019), BPPTKG mencatat terjadi 12 kali lava pijar guguran. "Himabuan kami masih tetap sampai dengan 3 km dari puncak harus bebas dari aktivitas warga. Semua jenis wisata di luar jarak tersebut masih aman dikunjungi," pungkasnya.
(nag)