14 Warga Distrik Bomela Meninggal Akibat Muntaber, Dinkes Yahukimo Kirim Tim Kesehatan
A
A
A
JAYAPURA - Sebanyak 14 warga di Kampung Bomela, Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, Papua, dilaporkan meninggal dunia akibat muntaber. Korban meninggal yang berjatuhan terjadi selama kurun waktu dua minggu ini akibat penanganan medis yang lamban.
“Dari data yang kami terima dari warga di sana melalui radio (SSB) bahwa hingga hari ini ada 14 orang yang meninggal. Terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Itu akibat sakit demam, batuk, dan diare,” kata Panuel Maling warga setempat kepada awak media melalui sambungan telepon Rabu 19 Juni 2019 sore.
Panuek mengatakan, 14 orang meninggal akibat tidak mendapatkan perawatan medis yang baik. Sebab, petugas kesehatan tidak berada di tempat. “Mereka ini sakit dalam dua minggu terakhir, karena tidak ada petugas kesehatan dan stok obat akhirnya warga yang sakit meninggal,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten yahukimo, Suhayatno mengatakan, sudah mengirim tim kesehatan ke Distrik Bomela untuk memastikan informasi tersebut.
“Untuk saat ini kami belum bisa memastikan berapa orang yang meninggal karena tadi siang tim kami berjumlah empat orang baru dikirim ke sana dengan membawa logistik obat-obatan dan beberapa peralatan kesehatan,” kata Suhayatno saat dikonfirmasi melalui telepone seluler.
Disinggung soal tidak ada tenaga kesehatan dan stok obat di Distrik Bomela, Suhayatno mengaku belum mengetahui pasti karena dia baru bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo. “Saya baru 3 bulan di sini dan belum tahu pasti keadaan di sana, tapi dalam setiap pertemuan yang kami laksanakan dengan para kepala Puskesmas, saya selalu menekankan agar selalu berada di tempat agar melayanai masyarakat,” ungkapnya.
“Dari data yang kami terima dari warga di sana melalui radio (SSB) bahwa hingga hari ini ada 14 orang yang meninggal. Terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Itu akibat sakit demam, batuk, dan diare,” kata Panuel Maling warga setempat kepada awak media melalui sambungan telepon Rabu 19 Juni 2019 sore.
Panuek mengatakan, 14 orang meninggal akibat tidak mendapatkan perawatan medis yang baik. Sebab, petugas kesehatan tidak berada di tempat. “Mereka ini sakit dalam dua minggu terakhir, karena tidak ada petugas kesehatan dan stok obat akhirnya warga yang sakit meninggal,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten yahukimo, Suhayatno mengatakan, sudah mengirim tim kesehatan ke Distrik Bomela untuk memastikan informasi tersebut.
“Untuk saat ini kami belum bisa memastikan berapa orang yang meninggal karena tadi siang tim kami berjumlah empat orang baru dikirim ke sana dengan membawa logistik obat-obatan dan beberapa peralatan kesehatan,” kata Suhayatno saat dikonfirmasi melalui telepone seluler.
Disinggung soal tidak ada tenaga kesehatan dan stok obat di Distrik Bomela, Suhayatno mengaku belum mengetahui pasti karena dia baru bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo. “Saya baru 3 bulan di sini dan belum tahu pasti keadaan di sana, tapi dalam setiap pertemuan yang kami laksanakan dengan para kepala Puskesmas, saya selalu menekankan agar selalu berada di tempat agar melayanai masyarakat,” ungkapnya.
(wib)