Multimedia Center Kalteng Menjadi Penguatan Produksi dan Layanan Informasi Publik

Senin, 17 Juni 2019 - 13:34 WIB
Multimedia Center Kalteng Menjadi Penguatan Produksi dan Layanan Informasi Publik
Multimedia Center Kalteng Menjadi Penguatan Produksi dan Layanan Informasi Publik
A A A
PALANGKARAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus terlibat dalam proses pertukaran informasi dan komunikasi mengenai kebijakan, ide, gagasan dengan masyarakat sebagai penerima dan pelaksana kebijakan.

Komunikasi pemerintah yang berkualitas dapat membantu pencapaian tujuan dan meminimalisir krisis atau konflik.

Untuk memiliki saluran komunikasi yang efektif dalam menyampaikan informasi dalam kemasan yang menarik, dibentuklah Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah (MMC Kalteng).

“(MMC Kalteng) merupakan unit kerja dalam koordinasi Dinas Kominfo Provinsi Kalteng hadir akhir 2017 untuk mengatasi kesenjangan antara begitu banyaknya informasi yang dimiliki oleh pemerintah tapi tidak tersampaikan dengan baik kepadama syarakat,” ujar Kepala Kominfosantik Kalteng, Herson B Aden di sela sela kegiatannya, Senin (17/6/2019).

Ia menjelaskan, unit ini bertugas memproduksi informasi yang dimiliki pemerintah daerah dalam bentuk foto, teks, video, infografis dan videografis kemudian menyampaikan kepada masyarakat lewat berbagai saluran informasi. Saluran informasi baik yang dikelola sendiri maupun bermitra dengan media lokal dan nasional. Website mmc.kalteng.go.id salah satu saluran informasinya sudah mencatat lebih dari dua juta page view pada Mei 2019.

Kanal sosial, media sosial instagram dengan alamatakun @diskominfokalteng memiliki 24.000 folowers dan terus meningkat, begitu juga dengan twitter @kominfo_kalteng , youtube channel @dskominfokalteng, dan fan page facebook @mmckalteng dan @mmctv.

Herson melanjutkan, tidak sedikit pengguna media sosial yang didominasi kaum millenial memberikan apresiasi adanya terobosan ini. Informasi pemerintah daerah yang biasanya terkesan kaku dapat dinikmati di media sosial dengan gaya kekinian.

“Penikmat informasi dari media konvensional mulai bergeser ke digital, dan trennya meningkat. Sebagai langkah strategis, pemerintah harus melakukan transformasi model komunikasi, dan sosmed salah satunya,” tutur Herson.

Perubahan pola komunikasi di era digital dengan semakin masifnya penetrasi internet, diproyeksikan akan semakin mempercepat transformasi ke “pola komunikasi model baru”. Hal ini menuntut adanya perubahan pola komunikasi pemerintah kepada publik.

Premis ini bukan tanpa alasan yang mendasar, merujuk 2018 Global Digital Report terkait pengguna internet di Indonesia menunjukkan telah mencapai angka 132 juta orang atau berkisar 50 persen dari penduduk dengan durasi penggunaan internet 8 jam 51 menit setiap harinya.

“Konsistensi dalam hal produksi merupakan tantangan, selain terus menemukan ide baru, namun setidaknya kita sudah memulai terobosan dan dari jumlah viewers, followers, maupun intensitas komentar warganet dalam setiap postingan kami. Menunjukkan ada ruang dialog yang baik pemerintah dengan masyarakat, dan itu pertanda baik,” pungkasnya.
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0528 seconds (0.1#10.140)