2 Jam Sekali Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar
A
A
A
SLEMAN - Dalam kurun waktu 12 jam terakhir, aktivitas Gunung Merapi semakin aktif. Setiap dua jam sekali gunung api teraktif di Indonesia ini mengeluarkan lava pijar. Sejak Selasa 21 Mei 2019 pukul 18.00 WIB hingga Rabu (22/5/2019) pukul 06.00 WIB, tercatat enam kali lava pijar keluar dari puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, lava pijar yang keluar dari Merapi dengan jarak luncur antara 600 hingga 1200 meter. Guguran lava pijar juga terpantau menuju arah kali Gendol atau Tenggara. "Jadi sejak kemarin petang hingga pagi tadi ada enam kali guguran lava pijar," terangnya kepada SINDOnews.
Secara meteorologi, kata Hanik, dalam enam jam terakhir cuaca di puncak Merapi terpantau cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14.5-18.8°C, kelembapan udara 62-97%, dan tekanan udara 568-709.8 mmHg.
Sedangkan secara visual, Gunung terlihat jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20 m di atas puncak kawah. Kemudian gempa guguran tercatat 5 kali dengan amplitudo 10-53 mm dan durasi 27-110 detik.
"Rekomendasi kami area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak G. Merapi," pungkas Hanik.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, lava pijar yang keluar dari Merapi dengan jarak luncur antara 600 hingga 1200 meter. Guguran lava pijar juga terpantau menuju arah kali Gendol atau Tenggara. "Jadi sejak kemarin petang hingga pagi tadi ada enam kali guguran lava pijar," terangnya kepada SINDOnews.
Secara meteorologi, kata Hanik, dalam enam jam terakhir cuaca di puncak Merapi terpantau cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14.5-18.8°C, kelembapan udara 62-97%, dan tekanan udara 568-709.8 mmHg.
Sedangkan secara visual, Gunung terlihat jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20 m di atas puncak kawah. Kemudian gempa guguran tercatat 5 kali dengan amplitudo 10-53 mm dan durasi 27-110 detik.
"Rekomendasi kami area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak G. Merapi," pungkas Hanik.
(wib)