Ini Bendungan Raksasa di NTT yang Akan Diresmikan Presiden Joko Widodo, Besok
A
A
A
ATAMBUA - Sesuai agenda, Presiden Joko Widodo akan meresmikan salah satu bendungan raksasa di NTT yakni Bendungan Rotiklot, besok Senin 201 Mei 2019. Bendungan tersebut terletak di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT.
Bendungan Rotiklot INI berada di daerah aliran Sungai Mota Rotiklot, dengan panjang Sungai 6,41 kilometer dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 11,69 kilometer persegi (km2).
Daya tampung total bendungan ini sebesar 3,30 juta meter kubik (M3), dengan luas genangan 29,91 hektare, tampungan efektif 2,33 juta meter kubik.
Bendungan ini bertipe pelimpahan samping dengan lebar pelimpahan 12 meter, panjang saluran 255,59 meter, tinggi bendungan 42, 50 meter, lebar puncak 10 meter, panjang puncak 415,82 meter.
Sesuai data teknis dari Kementerian PUPR, Bendungan Rotiklot bermanfaat untuk penyediaan air lahan irigasi seluas 139 hektare padi dan 500 hektare palawija.
Manfaat lainnya sebagai pengendalian banjir daerah hilir Kawasan Ainiba serta suplai air baku untuk masyarakat dan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter/detik serta sebagai obyek wisata.
Bendungan ini sebelumnya dikerjakan sejak akhir tahun 2015 silam dengan target waktu selama 1.110 hari kalender dengan Sumber dana APBN tahun anggaran 2015-2018 dengan nilai kontrak konstruksi Rp496.970.000.000.
Bendungan Rotiklot INI berada di daerah aliran Sungai Mota Rotiklot, dengan panjang Sungai 6,41 kilometer dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 11,69 kilometer persegi (km2).
Daya tampung total bendungan ini sebesar 3,30 juta meter kubik (M3), dengan luas genangan 29,91 hektare, tampungan efektif 2,33 juta meter kubik.
Bendungan ini bertipe pelimpahan samping dengan lebar pelimpahan 12 meter, panjang saluran 255,59 meter, tinggi bendungan 42, 50 meter, lebar puncak 10 meter, panjang puncak 415,82 meter.
Sesuai data teknis dari Kementerian PUPR, Bendungan Rotiklot bermanfaat untuk penyediaan air lahan irigasi seluas 139 hektare padi dan 500 hektare palawija.
Manfaat lainnya sebagai pengendalian banjir daerah hilir Kawasan Ainiba serta suplai air baku untuk masyarakat dan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter/detik serta sebagai obyek wisata.
Bendungan ini sebelumnya dikerjakan sejak akhir tahun 2015 silam dengan target waktu selama 1.110 hari kalender dengan Sumber dana APBN tahun anggaran 2015-2018 dengan nilai kontrak konstruksi Rp496.970.000.000.
(sms)