Festival Kopi Banten Pertama Kali Digelar
A
A
A
SERANG - Banten lebih dikenal dengan daerah jawara, debus, hingga pariwisatanya. Namun siapa sangka, Banten punya potensi kopi jenis robusta dan arabika yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia.
Untuk mempromosikan kopi asal Tanah Jawara tersebut, untuk pertama kali digelar Festival Kopi Banten dengan tema ‘Banten Punya Kopi’ di Pendopo Bupati Serang, Rabu (24/4/2019).
Sejumlah komunitas barista hadir dan digelar berbagai kegiatan, mulai dari diskusi tentang kopi, melukis dengan bahan baku kopi, hingga memanjakan pengunjung dengan menggratiskan sekira 1.000 gelas kopi.
Turut hadir, mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, dan komunitas kopi di Banten.
"Kalau kopi ini dikelola dari hilir, saya rasa menjadi nilai tambah bagi masyarakat, juga menjawab persoalan tenaga kerja. Bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan Banten, bisa menjadi salah satu produsen kopi terbaik di Indonesia," kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kepada wartawan.
Tatu mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang, beberapa tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Serang masih mempunyai lahan yang luas di atas 1.000 hektare. Komoditas perkebunan paling besar antara lain kelapa, kopi, cengkeh dan kakao.
Sementara berdasarkan catatan Dinas Pertanian Kabupaten Serang, luas lahan perkebunan kopi di Kabupaten Serang saat ini seluas 1.864 hektare dengan produksi per semester 551,23 ton dan produktivitas 270,42 kilogram per hektare.
Di Kabupaten Serang, kata Tatu, punya perkebunan kopi rakyat di Kecamatan Cinangka, yang berdekatan dengan objek wisata pantai. “Saya mengapresiasi Festival Kopi Banten yang pertama kali digelar ini. Harus digelar rutin agar terus menumbuhkan kecintaan akan kopi yang baik untuk kesehatan. Tentu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, luas lahan pertanian sektor kopi di Provinsi Banten seluas 6.468 hektare. Tingkat produksinya per tahun masih rendah yakni 2.428 hektare. "Komoditas kopi di Banten sangat luar biasa, kedai kopi sudah banyak bermunculan, ini menandakan tingkat perekonomian yang meningkat," katanya.
Untuk mempromosikan kopi asal Tanah Jawara tersebut, untuk pertama kali digelar Festival Kopi Banten dengan tema ‘Banten Punya Kopi’ di Pendopo Bupati Serang, Rabu (24/4/2019).
Sejumlah komunitas barista hadir dan digelar berbagai kegiatan, mulai dari diskusi tentang kopi, melukis dengan bahan baku kopi, hingga memanjakan pengunjung dengan menggratiskan sekira 1.000 gelas kopi.
Turut hadir, mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, dan komunitas kopi di Banten.
"Kalau kopi ini dikelola dari hilir, saya rasa menjadi nilai tambah bagi masyarakat, juga menjawab persoalan tenaga kerja. Bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan Banten, bisa menjadi salah satu produsen kopi terbaik di Indonesia," kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kepada wartawan.
Tatu mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang, beberapa tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Serang masih mempunyai lahan yang luas di atas 1.000 hektare. Komoditas perkebunan paling besar antara lain kelapa, kopi, cengkeh dan kakao.
Sementara berdasarkan catatan Dinas Pertanian Kabupaten Serang, luas lahan perkebunan kopi di Kabupaten Serang saat ini seluas 1.864 hektare dengan produksi per semester 551,23 ton dan produktivitas 270,42 kilogram per hektare.
Di Kabupaten Serang, kata Tatu, punya perkebunan kopi rakyat di Kecamatan Cinangka, yang berdekatan dengan objek wisata pantai. “Saya mengapresiasi Festival Kopi Banten yang pertama kali digelar ini. Harus digelar rutin agar terus menumbuhkan kecintaan akan kopi yang baik untuk kesehatan. Tentu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, luas lahan pertanian sektor kopi di Provinsi Banten seluas 6.468 hektare. Tingkat produksinya per tahun masih rendah yakni 2.428 hektare. "Komoditas kopi di Banten sangat luar biasa, kedai kopi sudah banyak bermunculan, ini menandakan tingkat perekonomian yang meningkat," katanya.
(akn)