Petugas Pengamanan TPS yang Wafat sempat Ingin Belikan Anaknya Ponsel

Selasa, 23 April 2019 - 16:49 WIB
Petugas Pengamanan TPS yang Wafat sempat Ingin Belikan Anaknya Ponsel
Petugas Pengamanan TPS yang Wafat sempat Ingin Belikan Anaknya Ponsel
A A A
PASURUAN - Tohiron petugas Linmas di TPS 21, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur yang meninggal dunia ternyata sempat ingin membelikan ponsel anaknya. Korban ingin membelikan ponsel anaknya upah dari menjaga TPS 21 di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Sehingga Tohirun yang berusia 46 tahun ini rela berjaga siang malam di TPS 21 tersebut.

“Ya kemungkinan bapak kelelahan setelah berjam jam melakukan pengamanan penghitungan rekapitulasi perhitungan suara di TPS 21,” kata Suryatin istri korban, Selasa (23/4/2019).

Menurut Suryatin, tak ada firasat apapun sebelum korban meninggal dunia. Namun sebelum meninggal korban rencananya akan membelikan handphone anaknya dari uang menjaga pemilu.

Suryatin mengatakan, suaminya telah berjaga selama dua hari dua malam ikut mengamankan pesta demokrasi hingga rekapitulasi dan pulang ke rumahnya.

“Usai pulang ke rumah, bapak langsung mengalami badan panas dan dilarikan ke RSUD dokter Sudarson Kota Pasuruan dan akhirnya nyawanya tak tertolong setelah mengalami muntah darah,” ungkap Suryatin.

Keluarga yang ditinggal merasa syok pasalnya korban memilikii riwayat hidup sehat wal afiat namun malah meninggal mendadak.

Sebelumnya pria yang dikarunia dua anak dari pasangan Suryatin ini meninggal dunia pada hari Minggu malam ketika mengamankan jalannya proses perhitungan rekapitulasi surat suara pilpres dan pileg 2019 tepatnya di TPS 21 dekat rumahnya.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Kelurahan Karanganyar Yeti Ayuni. Dimana diketahui korban kali pertama menjadi petugas linmas karena tuntutan faktor ekonomi.

Jenasah pahlawan demokrasi ini dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Gadingrejo Kota Pasuruan Senin siang kemarin. Namun KPU Kota Pasuruan dan Aparatur Sipil Negara belum memberikan uang duka padahal beban keluarganya cukup berat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9876 seconds (0.1#10.140)