Jokowi-Ma'ruf Amin Kalah di TPS Gubernur Sulsel
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menyalurkan hak suaranya pada pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42, Kompleks Perdos Unhas, Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, kemarin. Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin kalah telak di sini.
Nurdin terlihat mengenakan kemeja koko lengan panjang berwarna putih menuju TPS yang terletak tepat depan kediaman pribadinya, sekira pukul 8.00 Wita. Orang nomor satu di Sulsel itu didampingi istri Liestiaty F Nurdin. (Baca Juga: Prabowo-Sandi Unggul di TPS Wali Kota Bandung)
Berdasarkan hasil perhitungan pada kertas C1 yang ditutup pukul 15.17 Wita, pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno justru unggul jauh dari Jokowi -Ma'ruf. Di markas para dosen Unhas itu, diperolehan 140 suara untuk 02, dan 51 suara untuk capres 01. Sementara tiga suara tidak dari total 194 terpakai.
Berbeda dari TPS gubernur, di Desa Mappesangka, Kabupaten Bone, tempat Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mencoblos, Jokowi-Ma'ruf menang banyak dari rivalnya. Di TPS 01, pasangan petahana menang dengan persentase 82% dibanding Prabowo-Sandi dengan perolehan 18%.
"Di sini prolehan 182:40. Atau 82% JKW-Amin dan 18% untuk PS (Prabowo-Sandi)," terang Sudirman kepada media.
Apapun hasilnya, pascapemilu tahun ini, persatuan masyarakat Sulsel dan Indonesia seluruhnya menjadi yang terpenting. Seusai menyalurkan hak suara, Nurdin melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi pemungutan suara.
Dia mengharapkan perselisihan selama tahapan kampanye ditinggalkan dan masyarakat kembali menyatu tanpa memandang perbedaan pilihan di bilik suara.
Ditanya soal kondisi terkini proses pemilu, Nurdin mengatakan pihaknya belum menerima adanya laporan terjadi gangguan keamanan. Diharapkan kondusifitas itu terus berlanjut hingga seluruh tahapan usai.
"Saya sudah monitor 24 kabupaten/kota, Alhamdulillah masih sangat kondusif. Sejak H-2, kita terus memantau tidak ada pergerakan yang berarti," sebutnya
Nurdin juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulsel agar tidak melakukan euforia sebelum penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Katanya, apapun hasil perhitungan cepat, pendukung maupun yang didukung tidak melakukan euforia berlebihan.
"Keputusan yang diakui itu KPU, makanya kita menunggu selesai penetapan KPU, jadi tidak usah lagi ada euforia merayakan kemenangan itu, apalagi kalau hanya quick count," kata Nurdin.
Untuk diketahui, Gubernur Sulsel melakukan peninjauan didampingi Panglima Kodam IIV Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi, Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel Tarmizi, Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi dan stakeholder lainnya.
Nurdin terlihat mengenakan kemeja koko lengan panjang berwarna putih menuju TPS yang terletak tepat depan kediaman pribadinya, sekira pukul 8.00 Wita. Orang nomor satu di Sulsel itu didampingi istri Liestiaty F Nurdin. (Baca Juga: Prabowo-Sandi Unggul di TPS Wali Kota Bandung)
Berdasarkan hasil perhitungan pada kertas C1 yang ditutup pukul 15.17 Wita, pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno justru unggul jauh dari Jokowi -Ma'ruf. Di markas para dosen Unhas itu, diperolehan 140 suara untuk 02, dan 51 suara untuk capres 01. Sementara tiga suara tidak dari total 194 terpakai.
Berbeda dari TPS gubernur, di Desa Mappesangka, Kabupaten Bone, tempat Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mencoblos, Jokowi-Ma'ruf menang banyak dari rivalnya. Di TPS 01, pasangan petahana menang dengan persentase 82% dibanding Prabowo-Sandi dengan perolehan 18%.
"Di sini prolehan 182:40. Atau 82% JKW-Amin dan 18% untuk PS (Prabowo-Sandi)," terang Sudirman kepada media.
Apapun hasilnya, pascapemilu tahun ini, persatuan masyarakat Sulsel dan Indonesia seluruhnya menjadi yang terpenting. Seusai menyalurkan hak suara, Nurdin melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi pemungutan suara.
Dia mengharapkan perselisihan selama tahapan kampanye ditinggalkan dan masyarakat kembali menyatu tanpa memandang perbedaan pilihan di bilik suara.
Ditanya soal kondisi terkini proses pemilu, Nurdin mengatakan pihaknya belum menerima adanya laporan terjadi gangguan keamanan. Diharapkan kondusifitas itu terus berlanjut hingga seluruh tahapan usai.
"Saya sudah monitor 24 kabupaten/kota, Alhamdulillah masih sangat kondusif. Sejak H-2, kita terus memantau tidak ada pergerakan yang berarti," sebutnya
Nurdin juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulsel agar tidak melakukan euforia sebelum penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Katanya, apapun hasil perhitungan cepat, pendukung maupun yang didukung tidak melakukan euforia berlebihan.
"Keputusan yang diakui itu KPU, makanya kita menunggu selesai penetapan KPU, jadi tidak usah lagi ada euforia merayakan kemenangan itu, apalagi kalau hanya quick count," kata Nurdin.
Untuk diketahui, Gubernur Sulsel melakukan peninjauan didampingi Panglima Kodam IIV Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi, Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel Tarmizi, Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi dan stakeholder lainnya.
(rhs)