Harimau Sumatera Muncul di Mukomuko, Sempat Memangsa Seekor Anjing
A
A
A
MUKOMUKO - Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) intens menampakan diri di wilayah PT Anugrah Pratama Inspirasi (API) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dalam dua hari terakhir. Meski jauh dari permukiman warga, hewan yang terancam punah ini sempat memangsa Seekor anjing milik pekerja yang berada di camp PT API.
Keterangan dari pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu menyebutkan, Harimau Sumatera ini muncul di lokasi konsesi Hak Pengelolaan Hutan PT API. "Sempat memangsa seekor anjing milik pekerja yang berada di camp PT API," terang KSBTU Badan Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu, Suharno melalui telepon selulernya, pada Senin (8/4/2019).
Suharno mengungkapkan, meski tak memicu konflik dengan masyarakat, pihaknya akan terus memantau pergerakan harimau yang muncul tak jauh dari kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membunuh satwa yang di lindungi ini. Jika menampakan diri, warga diharapkan menghalau agar harimau tersebut kembali ke dalam hutan.
"Mohon tidak dibunuh, dihalau saja agar masuk ke kawasan hutan. Karena ekosistemnya terusik, jadi turun untuk mencari pakan atau mencari sumber mata air," jelas Suharno.
Imbauan ini dilakukan karena Harimau Sumatera merupakan klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dan masuk daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman Nasional Sumatera.
Keterangan dari pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu menyebutkan, Harimau Sumatera ini muncul di lokasi konsesi Hak Pengelolaan Hutan PT API. "Sempat memangsa seekor anjing milik pekerja yang berada di camp PT API," terang KSBTU Badan Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu, Suharno melalui telepon selulernya, pada Senin (8/4/2019).
Suharno mengungkapkan, meski tak memicu konflik dengan masyarakat, pihaknya akan terus memantau pergerakan harimau yang muncul tak jauh dari kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membunuh satwa yang di lindungi ini. Jika menampakan diri, warga diharapkan menghalau agar harimau tersebut kembali ke dalam hutan.
"Mohon tidak dibunuh, dihalau saja agar masuk ke kawasan hutan. Karena ekosistemnya terusik, jadi turun untuk mencari pakan atau mencari sumber mata air," jelas Suharno.
Imbauan ini dilakukan karena Harimau Sumatera merupakan klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dan masuk daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman Nasional Sumatera.
(wib)