Belum Semua Lokasi Terjangkau, Ribuan Warga Sentani Masih Mengungsi
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini masih terus melakukan pendataan jumlah korban akibat bencana banjir bandang di Sentani, Jayapura. Jumlah korban diperkirakan masih bakal terus bertambah.
Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo, mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Jayapura melanda 9 kelurahan yang ada di Kecamatan Sentani. Namun banjir bandang paling parah terdapat di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Bojonusowo, Kelurahan Doyobaru, dan Kelurahan Hinekome.
"Kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah, karena proses evakuasi masih berlajut terus, dan belum semua daerah terdampak bencana dijangkau tim SAR gabungan," ujar Sutopo saat jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Menurut dia, dari tiga kelurahan terparah itu, terdapar 300 rumah yang mengalami kerusakan. Adapun jumlah korban meninggal yang terdata BNPB hingga Minggu sore sudah sebanyak 58 orang. Lalu korban luka sebanyak 74 orang, dan jumlah pengungsi ada 4.150 orang.
Ribuan pengungsi terdapat di enam titik wilayah, dimana paling banyak berada di Komplek Perumahan Gajah Mada Slawi, yakni sebanyak ada 1.450 orang.
Sisanya, sebanyak 1.000 mengungsi di rumah jabatan Bupati Jayapura di Kemiri, 600 orang di komplek BTN Bintang Timur Sentani, 700 oang di Sekolah Sentani, 200 orang di kantor Bupati Jayapura, dan 200 orang di Golo.
"Jadi jumlah pengungsi juga fluktuatif. Ada yang kembali ke rumah untuk melakukan perbaikan karena banjir sebagaian besar sudah surut," pungkasnya.
Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo, mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Jayapura melanda 9 kelurahan yang ada di Kecamatan Sentani. Namun banjir bandang paling parah terdapat di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Bojonusowo, Kelurahan Doyobaru, dan Kelurahan Hinekome.
"Kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah, karena proses evakuasi masih berlajut terus, dan belum semua daerah terdampak bencana dijangkau tim SAR gabungan," ujar Sutopo saat jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Menurut dia, dari tiga kelurahan terparah itu, terdapar 300 rumah yang mengalami kerusakan. Adapun jumlah korban meninggal yang terdata BNPB hingga Minggu sore sudah sebanyak 58 orang. Lalu korban luka sebanyak 74 orang, dan jumlah pengungsi ada 4.150 orang.
Ribuan pengungsi terdapat di enam titik wilayah, dimana paling banyak berada di Komplek Perumahan Gajah Mada Slawi, yakni sebanyak ada 1.450 orang.
Sisanya, sebanyak 1.000 mengungsi di rumah jabatan Bupati Jayapura di Kemiri, 600 orang di komplek BTN Bintang Timur Sentani, 700 oang di Sekolah Sentani, 200 orang di kantor Bupati Jayapura, dan 200 orang di Golo.
"Jadi jumlah pengungsi juga fluktuatif. Ada yang kembali ke rumah untuk melakukan perbaikan karena banjir sebagaian besar sudah surut," pungkasnya.
(thm)