Puluhan Warga Tanjung Mulia Demo Kantor Wali Kota Medan
A
A
A
MEDAN - Puluhan warga Tanjung Mulia, Lingkungan 18 Medan Helvetia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan , Sumatera Utara, Rabu sore (6/3/2019).
Massa meminta wali kota untuk memperhatikan nasib mereka terkait adanya proyek pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang berdampak pada lahan yang mereka tempati. (Baca Juga: Protes Jalan Rusak, Ratusan Emak-emak di Medan Bakar Ban)
Pembangunan jalan tol yang terus menerus digencarkan oleh pemerintah sampai saat ini ternyata tidak berdampak baik bagi semua kalangan masyarakat. Seperti yang dialami warga Tanjung Mulia Lingkungan 18 Medan Helvetia.
Mereka dirugikan karena adanya oknum kecamatan dan kelurahan yang 'bermain' terkait pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang masih dalam tahap proses penyelesaian lahan yang mereka tempati.
Masyarakat hingga kini belum menerima ganti rugi. Mereka juga sudah melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Agraria untuk turun langsung meninjau keadaan mereka.
Massa juga meminta agar wali kota Medan membentuk tim dari BPN Sumut untuk menginventariskan dan identivikasi ulang lahan yang mereka kuasai secara fisik.
Koordinator Aksi Thomson Hutabarat mengatakan, apabila tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh Pemkot Medan , maka pihaknya akan mendatangi Istana Negara di Jakarta. (Baca Juga: Demo Massa HMI di Kampus UMSU Medan Ricuh)
Meskipun tidak satupun perwakilan dari Pemkot Medan yang menjumpai massa demo, aksi berjalan dengan kondusif. Kemudian aksi massa dilanjutkan ke kantor DPRD Sumut.
Massa meminta wali kota untuk memperhatikan nasib mereka terkait adanya proyek pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang berdampak pada lahan yang mereka tempati. (Baca Juga: Protes Jalan Rusak, Ratusan Emak-emak di Medan Bakar Ban)
Pembangunan jalan tol yang terus menerus digencarkan oleh pemerintah sampai saat ini ternyata tidak berdampak baik bagi semua kalangan masyarakat. Seperti yang dialami warga Tanjung Mulia Lingkungan 18 Medan Helvetia.
Mereka dirugikan karena adanya oknum kecamatan dan kelurahan yang 'bermain' terkait pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang masih dalam tahap proses penyelesaian lahan yang mereka tempati.
Masyarakat hingga kini belum menerima ganti rugi. Mereka juga sudah melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Agraria untuk turun langsung meninjau keadaan mereka.
Massa juga meminta agar wali kota Medan membentuk tim dari BPN Sumut untuk menginventariskan dan identivikasi ulang lahan yang mereka kuasai secara fisik.
Koordinator Aksi Thomson Hutabarat mengatakan, apabila tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh Pemkot Medan , maka pihaknya akan mendatangi Istana Negara di Jakarta. (Baca Juga: Demo Massa HMI di Kampus UMSU Medan Ricuh)
Meskipun tidak satupun perwakilan dari Pemkot Medan yang menjumpai massa demo, aksi berjalan dengan kondusif. Kemudian aksi massa dilanjutkan ke kantor DPRD Sumut.
(rhs)