Bupati Demak Sudah Sadar dan Bisa Berkomunikasi
A
A
A
SEMARANG - Kondisi Bupati Demak M Natsir sudah sadar dan bisa berkomunikasi setelah menjalani perawatan intensif di Paviliun Garuda RSUP dr Kariadi Semarang. Sebelumnya, Bupati Demak mengalami kecelakaan saat mobil yang ditumpangi terlibat kecelakaan di Tol Batang - Semarang hingga menewaskan sang ajudan.
"Pak Bupati kemarin tiba di RS Kariadi sekira pukul 16.40 WIB, dan langsung ditangani di IGD. Beliau ditangani dokter kami di IGD termasuk melakukan jahitan di kelingking," kata Humas RSUP Kariadi, Aditya Kandu Warendra, Senin (4/3/2019).
Dia melanjutkan, sebelumnya Natsir telah dirawat di RSUD Batang termasuk menjahit luka robek di jari kelingking. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi kesehatan orang nomor satu di Demak tersebut. "Kita melakukan pemeriksaan termasuk fiksasi luka di jari itu. Ada empat jahitan," tukasnya.
Tim medis yang terdiri dokter spesialis ortopedi dan penyakit dalam juga mendiagnosa tulang panggul retak. Selain itu, juga terdapat dislokasi atau pergeseran tulang. "Dari dokter melakukan tindakan dengan alat untuk melakukan penarikan pada dislokasi itu. Sementara dari retak dan dislokasi itu belum bisa dipastikan akan mengganggu organ lain atau tidak," bebernya.
Meski demikian, Natsir kondisinya relatif stabil dan sadar. Dia juga bisa bisa berkomunikasi dengan keluarga maupun tim medis. "Kondisinya baik, sadar bisa berkomunikasi juga," tandasnya. (Baca juga; Mobil Bupati Demak Kecelakaan di Jalan Tol Batang, Sang Ajudan Tewas )
Sebelumnya diberitakan, mobil Innova bernopol H 9507 PN terlibat kecelakaan di Jalan Raya Tol KM 349 Desa Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, pada Minggu pukul 03.15 WIB. Mobil berwarna hitam itu ditumpangi Bupati Demak M Natsir, pengawal pribadi bernama Wijaya warga Gemuh Sayung RT 7/2 Demak, ajudan Febri Dien Terial, warga Petamanan RT 4/1 Pasuruan Jatim, serta sopir Ali Ashari, warga Wonosalam RT 2/2 Demak.
Saat tiba di lokasi kejadian, pengemudi mobil mendadak melihat sebuah truk tronton di depan yang lampu belakangnya dalam kondisi tidak menyala. Sopir yang kaget, tak bisa menguasai laju kendaraannya karena sudah terlalu dekat hingga kecelakaan pun tak dapat terhindarkan. Febri tewas karena menderita luka serius di kepala.
"Pak Bupati kemarin tiba di RS Kariadi sekira pukul 16.40 WIB, dan langsung ditangani di IGD. Beliau ditangani dokter kami di IGD termasuk melakukan jahitan di kelingking," kata Humas RSUP Kariadi, Aditya Kandu Warendra, Senin (4/3/2019).
Dia melanjutkan, sebelumnya Natsir telah dirawat di RSUD Batang termasuk menjahit luka robek di jari kelingking. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi kesehatan orang nomor satu di Demak tersebut. "Kita melakukan pemeriksaan termasuk fiksasi luka di jari itu. Ada empat jahitan," tukasnya.
Tim medis yang terdiri dokter spesialis ortopedi dan penyakit dalam juga mendiagnosa tulang panggul retak. Selain itu, juga terdapat dislokasi atau pergeseran tulang. "Dari dokter melakukan tindakan dengan alat untuk melakukan penarikan pada dislokasi itu. Sementara dari retak dan dislokasi itu belum bisa dipastikan akan mengganggu organ lain atau tidak," bebernya.
Meski demikian, Natsir kondisinya relatif stabil dan sadar. Dia juga bisa bisa berkomunikasi dengan keluarga maupun tim medis. "Kondisinya baik, sadar bisa berkomunikasi juga," tandasnya. (Baca juga; Mobil Bupati Demak Kecelakaan di Jalan Tol Batang, Sang Ajudan Tewas )
Sebelumnya diberitakan, mobil Innova bernopol H 9507 PN terlibat kecelakaan di Jalan Raya Tol KM 349 Desa Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, pada Minggu pukul 03.15 WIB. Mobil berwarna hitam itu ditumpangi Bupati Demak M Natsir, pengawal pribadi bernama Wijaya warga Gemuh Sayung RT 7/2 Demak, ajudan Febri Dien Terial, warga Petamanan RT 4/1 Pasuruan Jatim, serta sopir Ali Ashari, warga Wonosalam RT 2/2 Demak.
Saat tiba di lokasi kejadian, pengemudi mobil mendadak melihat sebuah truk tronton di depan yang lampu belakangnya dalam kondisi tidak menyala. Sopir yang kaget, tak bisa menguasai laju kendaraannya karena sudah terlalu dekat hingga kecelakaan pun tak dapat terhindarkan. Febri tewas karena menderita luka serius di kepala.
(wib)