Tim SAR Gabungan Temukan Lubang Besar di Lokasi Tambang Emas
A
A
A
MANADO - Setelah tiga hari melakukan pengerukan dengan menggunakan alat berat ekskavator, tim SAR Gabungan akhirnya menemukan lubang cukup besar yang diduga sebagai lokasi tertimbunnya 33 sisa korban tambang emas runtuh di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut).
“Sudah kelihatan lubang yang diperkirakan lokasi korban tertimbun,” kata Humas SAR Manado, Fery Ari Yanto, Minggu (3/3/2019). (Baca Juga: Identitas Korban Selamat dan Meninggal Ambruknya Tambang Emas Bolmong)
Fery mengaku tim Sar Gabungan bekerja 24 jam nonstop dengan mengerahkan alat berat agar mempercepat proses evakuasi yang hingga dua hari terakhir belum menemukan korban lagi.
Namun menurut Fery, untuk sementara sejak pukul 09.30 WITA mesin dihentikan sementara dikarenakan ada reruntuhan batu-batuan dari atas.
“Meski demikian lokasi korban tertimbun sudah diketahui. Namun tim dilarang masuk ke lokasi lubang karena masih cukup berbahaya,” ujarnya.
Seperti diketahui, upaya menyelamatkan para korban yang masih tertimbun di lokasi tambang rakyat Gua Busa, di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow akan terus dilakukan.
Bahkan kata dia, dua hari terakhir, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Bagus Puruhito juga turun langsung ke TKP (tempat kejadian perkara) guna memotivasi dan menyemangati tim SAR gabungan dalam melakukan tugas kemanusiaan ini.
Bagus menjelaskan, hingga Jumat malam hingga Minggu pagi, alat berat terus dipacu untuk membuat jalur evakuasi ke titik utama longsoran.
“Tim SAR gabungan saat ini tetap fokus mencari dan sesegera mungkin mengevakuasi para korban,” jelas Bagus sembari berpesan tetap berhati-hati tanpa mengurangi kecepatan mengingat situasi medan yang rawan longsor, kritis, sempit, dan kemiringan yang ekstrem.
Sebelumnya, Deputi Bidang Operasi Basarnas Mayor Jenderal Nugroho Budi juga memimpin langsung proses evakuasi pada Kamis (28/2/2019) lalu. (Baca Juga: Tim SAR Gabungan Kerahkan 485 Petugas Cari 33 Korban Tambang Emas)
Hingga saat ini data sementara sudah ada 8 orang meninggal dan 19 orang luka-luka saat dievakuasi, totalnya 27 orang. Sulitnya proses evakuasi karena medan tambang emas curam. Dinding batu di terowongan tambang memiliki kemiringan 90 derajat.
Upaya pertolongan dan pencarian korban terus dilanjutkan dengan bantuan personel dan peralatan berat dari berbagai pihak agar semua korban yang masih terhimpit bebatuan dapat segera dievakuasi.
“Sudah kelihatan lubang yang diperkirakan lokasi korban tertimbun,” kata Humas SAR Manado, Fery Ari Yanto, Minggu (3/3/2019). (Baca Juga: Identitas Korban Selamat dan Meninggal Ambruknya Tambang Emas Bolmong)
Fery mengaku tim Sar Gabungan bekerja 24 jam nonstop dengan mengerahkan alat berat agar mempercepat proses evakuasi yang hingga dua hari terakhir belum menemukan korban lagi.
Namun menurut Fery, untuk sementara sejak pukul 09.30 WITA mesin dihentikan sementara dikarenakan ada reruntuhan batu-batuan dari atas.
“Meski demikian lokasi korban tertimbun sudah diketahui. Namun tim dilarang masuk ke lokasi lubang karena masih cukup berbahaya,” ujarnya.
Seperti diketahui, upaya menyelamatkan para korban yang masih tertimbun di lokasi tambang rakyat Gua Busa, di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow akan terus dilakukan.
Bahkan kata dia, dua hari terakhir, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Bagus Puruhito juga turun langsung ke TKP (tempat kejadian perkara) guna memotivasi dan menyemangati tim SAR gabungan dalam melakukan tugas kemanusiaan ini.
Bagus menjelaskan, hingga Jumat malam hingga Minggu pagi, alat berat terus dipacu untuk membuat jalur evakuasi ke titik utama longsoran.
“Tim SAR gabungan saat ini tetap fokus mencari dan sesegera mungkin mengevakuasi para korban,” jelas Bagus sembari berpesan tetap berhati-hati tanpa mengurangi kecepatan mengingat situasi medan yang rawan longsor, kritis, sempit, dan kemiringan yang ekstrem.
Sebelumnya, Deputi Bidang Operasi Basarnas Mayor Jenderal Nugroho Budi juga memimpin langsung proses evakuasi pada Kamis (28/2/2019) lalu. (Baca Juga: Tim SAR Gabungan Kerahkan 485 Petugas Cari 33 Korban Tambang Emas)
Hingga saat ini data sementara sudah ada 8 orang meninggal dan 19 orang luka-luka saat dievakuasi, totalnya 27 orang. Sulitnya proses evakuasi karena medan tambang emas curam. Dinding batu di terowongan tambang memiliki kemiringan 90 derajat.
Upaya pertolongan dan pencarian korban terus dilanjutkan dengan bantuan personel dan peralatan berat dari berbagai pihak agar semua korban yang masih terhimpit bebatuan dapat segera dievakuasi.
(rhs)