Diterjang Banjir, Jembatan Gantung Cipluk-Sojomerto Putus
A
A
A
KENDAL - Jembatan gantung penghubung Cipluk-Sojomerto Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terputus setelah diterjang banjir. Pondasi jembatan longsor sehingga jembatan ikut runtuh.
Warga terpaksa menyeberangi sungai untuk melintas. Pasalnya jika memutar harus menempuh jarak 20 kilometer. Sedangkan jika air sungai banjir, warga tidak berani menyeberang.
Warga Dukuh Cipluk Desa Sidokumpul Patean Kendal Jawa Tengah harus rela melawan arus sungai akibat jembatan gantung yang menghubungkan Cipluk dan Sojomerto runtuh diterjang banjir Jumat 1 Maret 2019 petang. Pondasi jembatan gantung yang berusia puluhan tahun ini longsor tergerus derasnya banjir Sungai Bodri.
Akses paling dekat yang menghubungkan Patean dan Gemuh tidak bisa lagi dilalui. Padahal akses jalan ini bisa mengurangi jarak tempuh warga yang hendak ke Sukorejo ataupun ke Kendal. Warga pun terpaksa menyeberang sungai di bawah jembatan untuk melintas.
Meski arus sungai cukup deras warga nekat menyeberang dengan sepeda motornya. Bahkan warga rela menggotong sepeda motor melewati derasnya sungai, agar bisa menyeberang dan menghemat waktu.
"Warga terpaksa menyeberangi sungai untuk menghemat waktu. Namun jika hujan dan arus sungai banjir terpaksa harus memutar. Warga berharap pemerintah segera membangunkan jembatan darurat, agar warga tidak perlu memutar jauh," Nur Zaidin, warga Cipluk.
Sementara itu warga Sojomerto yang hendak ke Cipluk juga terpaksa menyebrang sungai. Subkhan, seorang warga yang hendak ke ladang memilih menyeberang sungai meski arusnya deras.
"Jika memutar mencari jalan setapak lain, bisa menempuh jarak lebih lama sekitar 5 kilometer," ungkap Subkhan.
Warga terpaksa menyeberangi sungai untuk melintas. Pasalnya jika memutar harus menempuh jarak 20 kilometer. Sedangkan jika air sungai banjir, warga tidak berani menyeberang.
Warga Dukuh Cipluk Desa Sidokumpul Patean Kendal Jawa Tengah harus rela melawan arus sungai akibat jembatan gantung yang menghubungkan Cipluk dan Sojomerto runtuh diterjang banjir Jumat 1 Maret 2019 petang. Pondasi jembatan gantung yang berusia puluhan tahun ini longsor tergerus derasnya banjir Sungai Bodri.
Akses paling dekat yang menghubungkan Patean dan Gemuh tidak bisa lagi dilalui. Padahal akses jalan ini bisa mengurangi jarak tempuh warga yang hendak ke Sukorejo ataupun ke Kendal. Warga pun terpaksa menyeberang sungai di bawah jembatan untuk melintas.
Meski arus sungai cukup deras warga nekat menyeberang dengan sepeda motornya. Bahkan warga rela menggotong sepeda motor melewati derasnya sungai, agar bisa menyeberang dan menghemat waktu.
"Warga terpaksa menyeberangi sungai untuk menghemat waktu. Namun jika hujan dan arus sungai banjir terpaksa harus memutar. Warga berharap pemerintah segera membangunkan jembatan darurat, agar warga tidak perlu memutar jauh," Nur Zaidin, warga Cipluk.
Sementara itu warga Sojomerto yang hendak ke Cipluk juga terpaksa menyebrang sungai. Subkhan, seorang warga yang hendak ke ladang memilih menyeberang sungai meski arusnya deras.
"Jika memutar mencari jalan setapak lain, bisa menempuh jarak lebih lama sekitar 5 kilometer," ungkap Subkhan.
(mhd)