Puluhan Massa Hadang Bupati, Ajudan Cabut Pistol
A
A
A
MEULABOH - Rombongan Bupati Aceh Barat H Ramli MS dihadang puluhan massa di halaman Kantor Camat Arongan Lambalek sesaat setelah membuka Musrenbang di kecamatan tersebut, Rabu 20 Februari 2019. Karena penghadangan mendadak itu, seorang ajudan bupati dari unsur polisi sempat mencabut pistol yang disebut-sebut sempat mengarahkan ke warga.
Aksi penghadangan oleh massa berjumlah sekitar 30 orang terjadi sekitar pukul 10.20 WIB, ketika Bupati Ramli ke luar dari Kantor Camat Arongan Lambalek seusai membuka Musrenbang.
Muslim (45) warga Arongan yang melihat langsung kejadian tersebut mengungkapkan, kehadiran warga ke kantor kecamatan hanya untuk dan menanyakan perihal penduduk Gampong mereka yang terbagi di dua tempat tinggal pascatsunami lalu yaitu, gampong asal dan tempat relokasi.
Sebagian masih menetap di lokasi awal dan sebagian lain numpang di perumahan relokasi dalam wilayah Desa Seuneubok Teungoh berjarak sekitar 10 kilometer dari desa mereka. Namun, keinginan itu malah mendapat respon buruk hingga membuat mereka kesal.
Sempat terjadi adu mulut antara bupati dengan sejumlah perwakilan warga. Dalam kondisi yang semakin tak kondusif itu, tiba-tiba seorang ajudan langsung mengeluarkan pistol mengarahkan ke warga sambil memerintahkan agar menjauh.
Versi lain menyebutkan, ajudan mengeluarkan pistol karena massa semakin mendekat dan sempat terjadi dorong-dorangan sehingga dilakukan antisipasi demi keselamatan bupati. Dalam peristiwa itu sejumlah warga dilaporkan sempat terkena pukulan dari rombongan bupati.
Sejumlah warga yang terkena pukulan yakni Herman (47), Safrizal (57) dan Dedi Gunawan (29). Mereka telah melapor ke Polres Aceh Barat.
Aksi penghadangan oleh massa berjumlah sekitar 30 orang terjadi sekitar pukul 10.20 WIB, ketika Bupati Ramli ke luar dari Kantor Camat Arongan Lambalek seusai membuka Musrenbang.
Muslim (45) warga Arongan yang melihat langsung kejadian tersebut mengungkapkan, kehadiran warga ke kantor kecamatan hanya untuk dan menanyakan perihal penduduk Gampong mereka yang terbagi di dua tempat tinggal pascatsunami lalu yaitu, gampong asal dan tempat relokasi.
Sebagian masih menetap di lokasi awal dan sebagian lain numpang di perumahan relokasi dalam wilayah Desa Seuneubok Teungoh berjarak sekitar 10 kilometer dari desa mereka. Namun, keinginan itu malah mendapat respon buruk hingga membuat mereka kesal.
Sempat terjadi adu mulut antara bupati dengan sejumlah perwakilan warga. Dalam kondisi yang semakin tak kondusif itu, tiba-tiba seorang ajudan langsung mengeluarkan pistol mengarahkan ke warga sambil memerintahkan agar menjauh.
Versi lain menyebutkan, ajudan mengeluarkan pistol karena massa semakin mendekat dan sempat terjadi dorong-dorangan sehingga dilakukan antisipasi demi keselamatan bupati. Dalam peristiwa itu sejumlah warga dilaporkan sempat terkena pukulan dari rombongan bupati.
Sejumlah warga yang terkena pukulan yakni Herman (47), Safrizal (57) dan Dedi Gunawan (29). Mereka telah melapor ke Polres Aceh Barat.
(sms)