Cap Go Meh Ribuan Warga Pontianak-Singkawang Tumpah ke Jalan

Selasa, 19 Februari 2019 - 17:57 WIB
Cap Go Meh Ribuan Warga...
Cap Go Meh Ribuan Warga Pontianak-Singkawang Tumpah ke Jalan
A A A
PONTIANAK - Ribuan masyarakat Kota Pontianak dan Kota Singkawang, tumpah ruah memadati jalan jalan yang menjadi pusat perayaan Festival Cap Go Meh, Selasa siang (19/2/2019) siang. Di Kota Pontianak, warga tampak tumpah ruah di Jalan Diponegoro, Jalan Gajahmada dan Jalan Budi Karya.Tahun ini, naga terpanjang 105 meter yang diberi nama Naga Borneo dengan berat kepala sekitar 9 kilogram.
Cap Go Meh Ribuan Warga Pontianak-Singkawang Tumpah ke Jalan

Ahin (45) yang membuat naga terpanjang tahun 2019 ini menjelaskan bahwa Naga Borneo dibuat dengan waktu sekitar 6 bulan dan dimainkan oleh 19 orang. Sedangkan mereka butuh waktu satu bulan berlatih untuk memainkan Naga Borneo tersebut. Atraksi Naga, akan berlangsung di sekitaran Jalan Diponegoro, Jalan Gajahmada dan Jalan Budi Karya.

Selain itu, dilangsungkan pula karnaval budaya dan barongsai yang melewati Jalan Diponegoro, Jalan Gajahmada, Jalan Pahlawan, Jalan Tanjungpura dan Jalan Juanda.
Cap Go Meh Ribuan Warga Pontianak-Singkawang Tumpah ke Jalan

Bagi anda yang ingin menyaksikan parade naga dan karnaval dapat langsung menuju lokasi titik-titik kegiatan tersebut. Para naga juga akan dilangsungkan malam harinya dimulai pukul, 19.00 WIB.

Setelah hinggar binggar Tahun Baru Imlek 2570, kini masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) menyambut datangnya Cap Go Meh (CGM). Adapun puncak perayaan Cap Go Meh 2019 yakni, Selasa 19 Februari 2019. Kalbar, khususnya di Kota Singkawang dan Kota Pontianak nuansa perayaan Cap Go Meh sangat terasa.
Cap Go Meh Ribuan Warga Pontianak-Singkawang Tumpah ke Jalan

Jika Kota Singkawang menampilkan ritual tolak bala oleh ratusan tatung, maka di Pontianak ada atraksi replika naga di sepanjang jalan.

Keduanya memiliki daya tarik tersendiri, namun memiliki tujuan sama yakni menggambarkan keharmonisan di bumi Kalimantan Barat.

Maka tidak heran, saat Cap Go Meh dua kota ini dipadati wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Di tengah ribuan penonton biasanya ada artis ibu kota, pejabat, hingga pengusaha-pengusaha masyhur Tanah Air.

Hotel pun penuh, pengusaha kuliner dan penyedia jasa transportasi meraup untung berlipat ganda hingga pedagang emperan merasakan manfaat positif dari Cap Go Meh.

Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam).

Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan.

Sementara di Kota Singkawang lebih dari 1.060 Tatung melakukan atraksi di rute jalan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Para tatung ini turun ke jalan dalam rangkaian puncak perayaan Cap Go Meh 2019 di Kota Seribu Klenteng tersebut. Atribut yang digunakan tatung sangat unik sebagai bentuk perbedaan perayaan Cap Go Meh setiap tahunnya di Kota Singkawang.

Para Tatung di Kota Singkawang, Kalimantan Barat melakukan ritual 'cuci' jalan dimana ratusan tatung tersebut mendatangi Vihara Tri Drama Bumuraya Singkawang.

Para tatung kebanyakan mengenakan pakaian khas masyarakat dayak yang terbuat dari kulit kayu, pedang khas dayak, mandau dan topi dengan hiasan burung enggang.

Ketua Harian Festival Cap Go Meh 2019 di Singkawang Tjhai Leonardi mengatakan, perayaan ini berjalan dengan lancar dan sukses. Dibanding dengan kunjungan tahun lalu tahun ini lebih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)