9 Stasiun Disinggahi Gerakan Suluh Kebangsaan PT KAI

9 Stasiun Disinggahi Gerakan Suluh Kebangsaan PT KAI
A
A
A
MERAK - Gerakan Suluh Kebangsaan bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan jelajah kebangsaan ke sembilan stasiun yang berada di Pulau Jawa, dengan rute Merak hingga Banyuwangi. Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mengatakan, kegiatan jelajah kebangsaan sebagai bentuk merawat persatuan dan kesatuan NKRI.
"Kegiatan ini pesan utamanya mari rawatlah NKRI seperti dicita-citakan oleh para pendirinya. Negara ini dibangun dengan niat bersatu dan kesatuan yang kokoh," kata Mahfud MD di Stasiun Merak, Senin (18/2/2019).
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, integrasi dan demokrasi yang tumbuh subur harus diketemukan oleh sinegritas kerja kenegaraan dan kebangsaan. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus memelihara Kebhinekaan tanpa mudah terpecah belah oleh isu apa pun termasuk menjelang Pemilu 2019. "Jangan berpecah belah karena ikatan promodial, jangan berpecah belah karena keberbedaan. Indonesia harus kita jaga," ujarnya
Di setiap stasiun yang disinggahi dialog kebangsaan akan menghadirkan tokoh nasional sebagai narasumber, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013, Prof Dr Moh Mahfud MD, istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid dan putri sulungnya Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.
Kemudian, Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Romo Benny Susetyo, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus.
"Memang konsepnya dialog, dan suluh itu seperti lampu kecil yang menerangi dalam kegelapan," tandasnya. Sembilan stasiun yang disinggahi antara lain Merak, Gambir, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Jombang, Surabaya, dan Banyuwangi.
"Kegiatan ini pesan utamanya mari rawatlah NKRI seperti dicita-citakan oleh para pendirinya. Negara ini dibangun dengan niat bersatu dan kesatuan yang kokoh," kata Mahfud MD di Stasiun Merak, Senin (18/2/2019).
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, integrasi dan demokrasi yang tumbuh subur harus diketemukan oleh sinegritas kerja kenegaraan dan kebangsaan. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus memelihara Kebhinekaan tanpa mudah terpecah belah oleh isu apa pun termasuk menjelang Pemilu 2019. "Jangan berpecah belah karena ikatan promodial, jangan berpecah belah karena keberbedaan. Indonesia harus kita jaga," ujarnya
Di setiap stasiun yang disinggahi dialog kebangsaan akan menghadirkan tokoh nasional sebagai narasumber, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013, Prof Dr Moh Mahfud MD, istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Ibu Hj Shinta Nuriyah Wahid dan putri sulungnya Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.
Kemudian, Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Romo Benny Susetyo, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus.
"Memang konsepnya dialog, dan suluh itu seperti lampu kecil yang menerangi dalam kegelapan," tandasnya. Sembilan stasiun yang disinggahi antara lain Merak, Gambir, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Jombang, Surabaya, dan Banyuwangi.
(wib)