Perampokan di Kota Binjai, Janda Dua Anak Tewas di Kamar Mandi
A
A
A
BINJAI - Rumah di Jalan Masjid, Gang Belimbing, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Binjai, Sumatera Utara (Sumut) jadi sasaran aksi perampokan, Minggu (10/2/2019). Seorang Ibu Rumah Tangga, Lina (57) yang berstatus janda dua anak ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi rumahnya.
Informasi dihimpun menyebutkan, kasus perampokan dan pembunuhan berawal ketika putra korban, Wadianto yang berada di Singapura mencoba menghubungi melalui telepon selular, pukul 11.00 WIB. Namun, telepon selular Lina yang dihubungi tidak tersambung, walaupun sudah berulang kali dihubungi.
Wadianto lalu menghubungi Lulu (47), teman sekaligus tetangga ibunya untuk meminta bantuan agar mencarikan ibunya. Namun setibanya di depan rumah, pintu rumah Lina masih dalam keadaan terkunci dari dalam. Meskipun sudah berulang kali dipanggil-panggil tidak ada jawaban.
Lulu kemudian menghubungi Wadianto, memberitahukan jika pintu rumah ibunya terkunci dari dalam. Lulu dimintai tolong agar memanggil tukang kunci, Akuan (56) dan dibantu Jimmi (28) teknisi komputer yang kebetulan berada tak jauh dari rumahnya.
Setelah pintu terbuka, Lulu, Akuan, dan Jimmi kaget ternyata Lina sudah tewas bersimbah darah telungkup mengenakan kaus dan celana dalam di Kamar mandi. Selanjutnya, Jimmi tukang kunci melaporkan kejadian ini kepada Sugiarto yang kemudian diteruskan ke Mapolsek Binjai Kota.
Kasubag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting membenarkan seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas di dalam Rumahnya. Petugas Polresta Binjai dan Polsekta Binjai Kota yang mendapatkan laporan turun ke lokasi.
"Dari hasil visum luar, jenazah korban tewas dengan luka gorok di leher dan luka tikaman di bagian dada serta jari luka sayatan senjata tajam," ujarnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, janda dua anak ini sengaja dihabisi pelaku perampokan, diduga karena mengenal atau memergoki aksi kejahatan para pelaku. "Adapun barang-barang yang hilang di antaranya 1 unit sepeda motor, 1 unit televisi, perhiasan di badan korban dan 1 unit telepon selular," ungkapnya.
Diduga, korban dihabisi pada dini hari. Hingga saat ini, kasus perampokan dan pembunuhan ini masih diselidiki kepolisian dengan mengambil keterangan sejumlah saksi-saksi dan mencari jejak pelaku di lokasi kejadian. "Masih diselidiki dan menunggu hasil dari tim Inafis," pungkasnya.
Informasi dihimpun menyebutkan, kasus perampokan dan pembunuhan berawal ketika putra korban, Wadianto yang berada di Singapura mencoba menghubungi melalui telepon selular, pukul 11.00 WIB. Namun, telepon selular Lina yang dihubungi tidak tersambung, walaupun sudah berulang kali dihubungi.
Wadianto lalu menghubungi Lulu (47), teman sekaligus tetangga ibunya untuk meminta bantuan agar mencarikan ibunya. Namun setibanya di depan rumah, pintu rumah Lina masih dalam keadaan terkunci dari dalam. Meskipun sudah berulang kali dipanggil-panggil tidak ada jawaban.
Lulu kemudian menghubungi Wadianto, memberitahukan jika pintu rumah ibunya terkunci dari dalam. Lulu dimintai tolong agar memanggil tukang kunci, Akuan (56) dan dibantu Jimmi (28) teknisi komputer yang kebetulan berada tak jauh dari rumahnya.
Setelah pintu terbuka, Lulu, Akuan, dan Jimmi kaget ternyata Lina sudah tewas bersimbah darah telungkup mengenakan kaus dan celana dalam di Kamar mandi. Selanjutnya, Jimmi tukang kunci melaporkan kejadian ini kepada Sugiarto yang kemudian diteruskan ke Mapolsek Binjai Kota.
Kasubag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting membenarkan seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas di dalam Rumahnya. Petugas Polresta Binjai dan Polsekta Binjai Kota yang mendapatkan laporan turun ke lokasi.
"Dari hasil visum luar, jenazah korban tewas dengan luka gorok di leher dan luka tikaman di bagian dada serta jari luka sayatan senjata tajam," ujarnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, janda dua anak ini sengaja dihabisi pelaku perampokan, diduga karena mengenal atau memergoki aksi kejahatan para pelaku. "Adapun barang-barang yang hilang di antaranya 1 unit sepeda motor, 1 unit televisi, perhiasan di badan korban dan 1 unit telepon selular," ungkapnya.
Diduga, korban dihabisi pada dini hari. Hingga saat ini, kasus perampokan dan pembunuhan ini masih diselidiki kepolisian dengan mengambil keterangan sejumlah saksi-saksi dan mencari jejak pelaku di lokasi kejadian. "Masih diselidiki dan menunggu hasil dari tim Inafis," pungkasnya.
(wib)