Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava Sejauh 2 KM, Sleman Tingkatkan Kewaspadaan
A
A
A
SLEMAN - Gunung Merapi kembali memuntahkan guguran lava sejauh 2 Kilometer (KM) ke arah hulu sungai Gendol, Kamis (7/2/2019) pukul 18.28 WIB. Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sleman meminta masyarakat, yang ada di lereng Merapi, terutama di kawasan rawan bencana (KRB) III untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
“Adanya guguran lava dengan luncuran hingga 2 km, kami minta warga di lereng Merapi meningkatkan kewaspadaan,” kata Seksi Pengungsi dan Logistik BPBD Sleman Dwi Haryanto, Kamis (7/2/2019) malam.
Seksi Pengungsi dan Logistik BPBD Sleman Dwi Haryanto mengatakan untuk perkembangan Gunung Merapi sampai sekarang masih menunggu informasi resmi dari BPPTKG. Untuk update status Gunung Merapi belum ada perubahan, yaitu masih level II (waspada).
Dwi menambahkan, masyarakat tetap diminta tenang menyikapi seringnya Merapi mengeluarkan guguran lava. BPBD Sleman juga sudah mempersiapkan sarana dan prasarana, di antaranya barak pengungsian. Untuk barak pengungsian yang sesuai standar ada 12 lokasi. Selain itu untuk pemantauan perkembangan Merapi, tetap mengaktifkan pos pantau siaga.
“Untuk pos pantau siaga ini, ada 7 titik pantau yang tersebar mulai dari Turgo di barat sampau Glagaharjo di timur. Petugas bersama-sama dengan relawan dan warga setempat melakukan pantauan Merapi, terutama pada malam hari,” terangnya.
Dari pantauan tersebut, nantinya petugas memberitahukan mengenai perkembangan Gunung Merapi. Sehingga jika ada yang penting dan signifikan, segera ada tindakan dengan cepat. “Hanya saja hingga sekarang belum ada perkembagan yang signifikan, sehingga belum perlu ada tindakan,” jelasnya.
Mengenai informasi, guguran lava tersebut berpotensi hujan abu, Dwi mengungkapkan, belum ada laporan. Karena itu terus akan melakukan pantauan dan mencari informasi jika ada daerah yang mengalami hujan abu. “Tetapi sejauh ini belum ada informasi hujan abu,” paparnya.
“Adanya guguran lava dengan luncuran hingga 2 km, kami minta warga di lereng Merapi meningkatkan kewaspadaan,” kata Seksi Pengungsi dan Logistik BPBD Sleman Dwi Haryanto, Kamis (7/2/2019) malam.
Seksi Pengungsi dan Logistik BPBD Sleman Dwi Haryanto mengatakan untuk perkembangan Gunung Merapi sampai sekarang masih menunggu informasi resmi dari BPPTKG. Untuk update status Gunung Merapi belum ada perubahan, yaitu masih level II (waspada).
Dwi menambahkan, masyarakat tetap diminta tenang menyikapi seringnya Merapi mengeluarkan guguran lava. BPBD Sleman juga sudah mempersiapkan sarana dan prasarana, di antaranya barak pengungsian. Untuk barak pengungsian yang sesuai standar ada 12 lokasi. Selain itu untuk pemantauan perkembangan Merapi, tetap mengaktifkan pos pantau siaga.
“Untuk pos pantau siaga ini, ada 7 titik pantau yang tersebar mulai dari Turgo di barat sampau Glagaharjo di timur. Petugas bersama-sama dengan relawan dan warga setempat melakukan pantauan Merapi, terutama pada malam hari,” terangnya.
Dari pantauan tersebut, nantinya petugas memberitahukan mengenai perkembangan Gunung Merapi. Sehingga jika ada yang penting dan signifikan, segera ada tindakan dengan cepat. “Hanya saja hingga sekarang belum ada perkembagan yang signifikan, sehingga belum perlu ada tindakan,” jelasnya.
Mengenai informasi, guguran lava tersebut berpotensi hujan abu, Dwi mengungkapkan, belum ada laporan. Karena itu terus akan melakukan pantauan dan mencari informasi jika ada daerah yang mengalami hujan abu. “Tetapi sejauh ini belum ada informasi hujan abu,” paparnya.
(wib)