Bupati Pasangkayu Mengajak Kaum Milenial Taat Berlalulintas
A
A
A
PASANGKAYU - Bupati Pasangkayu, Sulawesi Barat, Agus Ambo Djiwa mengajak kaum milenial di Pasangkayu untuk taat berlalulintas. Itu disampaikannya saat menghadiri acara Milenial Road Safety Festival di anjungan Maleo Pasangkayu yang digelar oleh Polres Matra, Minggu (3/2/2019).
Menurut Buati, beberapa tahun terakhir tingkat kecelakaan lalulintas di Pasangkayu cukup siginifikan. Penyebabnya beragam, mulai dari padatnya volume kendaraan, sementara di sisi lain pengendara kurang menaati rambu-rambu lalu lintas. Dalam situasi itu, generasi milenial diharapkan hadir sebagai pionir, menjadi contoh dalam berlalulintas dengan baik dan benar.
“Generasi milenial adalah generasi pembaharu yang diharapkan bisa memberi contoh yang baik dalam segala aspek, termasuk dalam berlalulintas. Tidak malah sebaliknya, ugal-ugalan di jalanan yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain,” imbuhnya.
Dari sisi kebijakan keselamatan berlalu lintas, kata Agus, dibutuhkan peran aktif dari lima pilar rencana umum keselamatan nasional. Di mana di tingkat kabupaten terdiri dari Bappeda, Dinas PUPR, Dishub, Polantas, dan Dinkes.
Peran masing-masing pilar itu berbeda, yakni Bappeda untuk manajemen keselamatan jalan, Dinas PUPR untuk jalan berkeselamatan, Dishub untuk kendaraan berkeselamatan, Polantas untuk perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, dan Dinkes untuk penanganan pasca kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Matra Iptu. Muh. Nur menyampaikan kegiatan Milenial Road Safety Festival yang digelar di Pasangkayu ini, merupakan kali pertama di Sulbar. Progam tersebut merupakan program yang dilakukan Polri serentak seluruh Indonesia.
Menurut dia, tujuan Milenial Road Safety Festival ini untuk membangkitkan kesadaran generasi milenial dalam berlalulintas, serta menumbuhkan rasa kecintaan mereka terhadap lalulintas.
“Kegiatan Milenial Road Safety Festival di antaranya jalan santai, senam kolosal milenial, atraksi freestyle, safety riding, dan entrepreneur promo. Di sini kami juga melakukan pengundian hadiah,” terangnya.
Menurut Buati, beberapa tahun terakhir tingkat kecelakaan lalulintas di Pasangkayu cukup siginifikan. Penyebabnya beragam, mulai dari padatnya volume kendaraan, sementara di sisi lain pengendara kurang menaati rambu-rambu lalu lintas. Dalam situasi itu, generasi milenial diharapkan hadir sebagai pionir, menjadi contoh dalam berlalulintas dengan baik dan benar.
“Generasi milenial adalah generasi pembaharu yang diharapkan bisa memberi contoh yang baik dalam segala aspek, termasuk dalam berlalulintas. Tidak malah sebaliknya, ugal-ugalan di jalanan yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain,” imbuhnya.
Dari sisi kebijakan keselamatan berlalu lintas, kata Agus, dibutuhkan peran aktif dari lima pilar rencana umum keselamatan nasional. Di mana di tingkat kabupaten terdiri dari Bappeda, Dinas PUPR, Dishub, Polantas, dan Dinkes.
Peran masing-masing pilar itu berbeda, yakni Bappeda untuk manajemen keselamatan jalan, Dinas PUPR untuk jalan berkeselamatan, Dishub untuk kendaraan berkeselamatan, Polantas untuk perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, dan Dinkes untuk penanganan pasca kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Matra Iptu. Muh. Nur menyampaikan kegiatan Milenial Road Safety Festival yang digelar di Pasangkayu ini, merupakan kali pertama di Sulbar. Progam tersebut merupakan program yang dilakukan Polri serentak seluruh Indonesia.
Menurut dia, tujuan Milenial Road Safety Festival ini untuk membangkitkan kesadaran generasi milenial dalam berlalulintas, serta menumbuhkan rasa kecintaan mereka terhadap lalulintas.
“Kegiatan Milenial Road Safety Festival di antaranya jalan santai, senam kolosal milenial, atraksi freestyle, safety riding, dan entrepreneur promo. Di sini kami juga melakukan pengundian hadiah,” terangnya.
(akn)