Moeldoko Lantik Danny Missy Jadi Ketua DPP HKTI Maluku Utara
A
A
A
JAILOLO - Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy resmi menjabat Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Himpunan Kerukunan Tani Indonesi (HKTI) Maluku Utara (Malut). Pengangkatan Danny Missy sebagai Ketua DPP HKTI Malut ditandai dengan pelantikan pengurus DPP HKTI Malut oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI Pusat Jendral TNI (Purna) Moeldoko, di lapangan Desa Kuripasai Kecamatan Jailolo, Kamis (24/1/2019).
Dalam konferensi persnya, Moeldoko menyatakan, dirinya memiliki keyakinan HKTI di bawah kepemimpinan Danny Missy memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun pertanian di Malut ke arah yang lebih baik dan mampu mensejahterakan masyarakat petani.
"Pak Danny punya komitmen mengembangkan pertanian di Malut, melalui HKTI," ujarnya.
Dia menambahkan, HKTI harus mampu mengenal berbagai produk di Maluku Utara, seperti yang sudah disampaikan di Halbar, yakni rumput laut, jagung, kedelai, kol dan tanaman holtukurtural lainnya.
Ketua HKTI Malut juga tidak hanya fokus di Halbar, tapi harus melihat kondisi petani di daerah lain."HKTI harus mampu memberikan solusi kepada petani, karena itu saya sudah buka akses ke BRI untuk memudahkan pelayanan keuangan yang dibutuhkan oleh petani. Jadi saya minta pak Danny harus serius memperjuangkan nasib petani yang ada di Maluku Utara," harapnya.
Setelah dilantik menjadi ketua HKTI, Danny Missy menyatakan akan menyesuaikan dengan program HKTI Pusat dan program pemerintah, sehingga tidak ada lagi program yang dibuat oleh HKTI Malut, tapi program dari pusat akan diberdayakan kepada masyarakat.
Danny menyebutkan, produk jagung satu hektar yang hasilnya hanya 6 ton akan diberdayakan sehingga menjadi 12 ton, kopra yang saat ini harganya anjolok, maka petani kopra diberdayakan untuk memproduksi Virgin Cocorate Oil (VCO), karena ketua HKTI Pusat sudah siap membantu memberikan masin produksi VCO, sehingga kedepan ada langkah langkah yang akan dilakukan untuk petani Maluku Utara yang lebih baik.
"Saya yakin pak Moeldoko sangat konsen dengan nasip pertanian Indonesi, sehingga apa yang menjadi program HKTI pusat akan dikembangkan di daerah," katanya.
HKTI, lanjut Danny, juga sudah punya kontrak dengan poktan, sehingga semua hasil petani jagung akan dikirim ke poktan. Sementara untuk bantuan alat transportasi, dirinya akan berupaya untuk melakukan pengadaan, karena semua keluhan pentani harus bisa diusulkan ke pemerintah.
"Saya berharap pengurus HKTI Kabupaten/kota juga mampu mengaplikasikan program HKTI Pusag, sehingga tujuan dari HKTI untuk mensejahterakan petani di Malut bisa terwujut," tegasnya.
Dalam usa memajukan bidang pertanian, kata Danny, diperlukan keseriusan mengelola sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)-nya, yaitu petani. Mengingat dewasa ini lahan pertanian semakin berkurang dengan berbagai alasan seperti populasi penduduk yang makin bertambah dan konservasi lahan yang terjadi, maka upaya memaksimalkan fungsi lahan harus diutamakan.
"Petani selaku SDM pengelola pertanian harus mendapat arahan, pendampingan dan motivasi demi gairah meningkatkan produktifitas pertanian. HKTI harus bisa memainkan peran dan fungsi selaku organisasi profesi yang memfasilitasi dan memperjuangkan kepentingan petani ini, dengan muaranya adalah tercapainya peningkatan kesejahteraan petani," pungkasnya.
Dalam konferensi persnya, Moeldoko menyatakan, dirinya memiliki keyakinan HKTI di bawah kepemimpinan Danny Missy memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun pertanian di Malut ke arah yang lebih baik dan mampu mensejahterakan masyarakat petani.
"Pak Danny punya komitmen mengembangkan pertanian di Malut, melalui HKTI," ujarnya.
Dia menambahkan, HKTI harus mampu mengenal berbagai produk di Maluku Utara, seperti yang sudah disampaikan di Halbar, yakni rumput laut, jagung, kedelai, kol dan tanaman holtukurtural lainnya.
Ketua HKTI Malut juga tidak hanya fokus di Halbar, tapi harus melihat kondisi petani di daerah lain."HKTI harus mampu memberikan solusi kepada petani, karena itu saya sudah buka akses ke BRI untuk memudahkan pelayanan keuangan yang dibutuhkan oleh petani. Jadi saya minta pak Danny harus serius memperjuangkan nasib petani yang ada di Maluku Utara," harapnya.
Setelah dilantik menjadi ketua HKTI, Danny Missy menyatakan akan menyesuaikan dengan program HKTI Pusat dan program pemerintah, sehingga tidak ada lagi program yang dibuat oleh HKTI Malut, tapi program dari pusat akan diberdayakan kepada masyarakat.
Danny menyebutkan, produk jagung satu hektar yang hasilnya hanya 6 ton akan diberdayakan sehingga menjadi 12 ton, kopra yang saat ini harganya anjolok, maka petani kopra diberdayakan untuk memproduksi Virgin Cocorate Oil (VCO), karena ketua HKTI Pusat sudah siap membantu memberikan masin produksi VCO, sehingga kedepan ada langkah langkah yang akan dilakukan untuk petani Maluku Utara yang lebih baik.
"Saya yakin pak Moeldoko sangat konsen dengan nasip pertanian Indonesi, sehingga apa yang menjadi program HKTI pusat akan dikembangkan di daerah," katanya.
HKTI, lanjut Danny, juga sudah punya kontrak dengan poktan, sehingga semua hasil petani jagung akan dikirim ke poktan. Sementara untuk bantuan alat transportasi, dirinya akan berupaya untuk melakukan pengadaan, karena semua keluhan pentani harus bisa diusulkan ke pemerintah.
"Saya berharap pengurus HKTI Kabupaten/kota juga mampu mengaplikasikan program HKTI Pusag, sehingga tujuan dari HKTI untuk mensejahterakan petani di Malut bisa terwujut," tegasnya.
Dalam usa memajukan bidang pertanian, kata Danny, diperlukan keseriusan mengelola sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)-nya, yaitu petani. Mengingat dewasa ini lahan pertanian semakin berkurang dengan berbagai alasan seperti populasi penduduk yang makin bertambah dan konservasi lahan yang terjadi, maka upaya memaksimalkan fungsi lahan harus diutamakan.
"Petani selaku SDM pengelola pertanian harus mendapat arahan, pendampingan dan motivasi demi gairah meningkatkan produktifitas pertanian. HKTI harus bisa memainkan peran dan fungsi selaku organisasi profesi yang memfasilitasi dan memperjuangkan kepentingan petani ini, dengan muaranya adalah tercapainya peningkatan kesejahteraan petani," pungkasnya.
(akn)