Gempa 6,2 SR, Pelajar di Pulau Sumba Berhamburan ke Luar Kelas
A
A
A
SUMBA - Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tengga Timur (NTT) diguncang gempa berkekuatan 6,2 SR. Menurut BMKG, gempa ini terjadi di 103 kilometer arah barat daya, Kabupaten Sumba Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Guncangan gempa yang terjadi pada pukul 06.59 WIB atau pukul 07.59 WITA itu merata dirasakan di empat kabupaten yang ada di Pulau Sumba.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Waingapu, Arief Tyastama, selain gempa 6,2 SR, gempa bumi yang terjadi pada Selasa (22/01/2019) ini total sebanyak 13 kali. Beruntung gempa itu tidak berpotensi tsunami.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik atau Thrust Fault,” jelas Arief.
Adapun berdasarkan laporan masyarakat demikian lanjut Arief, gempa bumi ini dirasakan di daerah Tambolaka IV-V MMI, Waingapu, Sumbawa dan Bima III MMI. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Terkait dengan kerusakan atau adanya korban dari warga pulau Sumba, hingga kini BPBD di empat Kabupaten se-Pulau Sumba, masing-masing Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya, belum menerima informasi kerusakan maupun korban.
“Hingga kini kami belum terima laporan adanya kerusakan maupun korban dari warga. Petugas kami masih terus proaktif mencari dan mengumpulkan informasi di lapangan dari berbagi sumber informasi dari sejumlah wilayah Sumba Timur,” jelas Martina Djera, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sumtim, Selasa (22/1/2019) pagi tadi. (Baca Juga: Pagi Ini Sumba Barat NTT Diguncang Gempa Bumi 3 Kali )
Kepanikan sempat terjadi di beberapa wilayah, seperti halnya di beberapa sekolah yang sedang dalam kegitan belajar mengajar. Di SMP Negeri 01 Waingapu misalnya, ratusan siswa dan siswi berhamburan keluar ruangan menuju halaman. Para siswa baru kembali diijinkan masuk kelas oleh para guru, setelah adanya kepastian inormasi gempa dari BMKG tidak berpotensi tsunami. (Baca Juga: Gempa 6,2 dan 5,2 SR Guncang Nusa Tenggara Timur )
Guncangan gempa yang terjadi pada pukul 06.59 WIB atau pukul 07.59 WITA itu merata dirasakan di empat kabupaten yang ada di Pulau Sumba.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Waingapu, Arief Tyastama, selain gempa 6,2 SR, gempa bumi yang terjadi pada Selasa (22/01/2019) ini total sebanyak 13 kali. Beruntung gempa itu tidak berpotensi tsunami.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik atau Thrust Fault,” jelas Arief.
Adapun berdasarkan laporan masyarakat demikian lanjut Arief, gempa bumi ini dirasakan di daerah Tambolaka IV-V MMI, Waingapu, Sumbawa dan Bima III MMI. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Terkait dengan kerusakan atau adanya korban dari warga pulau Sumba, hingga kini BPBD di empat Kabupaten se-Pulau Sumba, masing-masing Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya, belum menerima informasi kerusakan maupun korban.
“Hingga kini kami belum terima laporan adanya kerusakan maupun korban dari warga. Petugas kami masih terus proaktif mencari dan mengumpulkan informasi di lapangan dari berbagi sumber informasi dari sejumlah wilayah Sumba Timur,” jelas Martina Djera, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sumtim, Selasa (22/1/2019) pagi tadi. (Baca Juga: Pagi Ini Sumba Barat NTT Diguncang Gempa Bumi 3 Kali )
Kepanikan sempat terjadi di beberapa wilayah, seperti halnya di beberapa sekolah yang sedang dalam kegitan belajar mengajar. Di SMP Negeri 01 Waingapu misalnya, ratusan siswa dan siswi berhamburan keluar ruangan menuju halaman. Para siswa baru kembali diijinkan masuk kelas oleh para guru, setelah adanya kepastian inormasi gempa dari BMKG tidak berpotensi tsunami. (Baca Juga: Gempa 6,2 dan 5,2 SR Guncang Nusa Tenggara Timur )
(rhs)