Hari Dharma Samudera, Abdul Basyid Has Dukung Pembangunan Maritim

Sabtu, 19 Januari 2019 - 00:15 WIB
Hari Dharma Samudera,...
Hari Dharma Samudera, Abdul Basyid Has Dukung Pembangunan Maritim
A A A
ANAMBAS - Hari Dharma Samudera diperingati setiap tahun tanggal 15 Januari untuk mengenang Pertempuran Laut Aru dan gugurnya Sang Patriot Bangsa Komodor Yos Sudarso.

Pada peristiwa itu salah satu kapal perang Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yaitu Rl Matjan Tutul tenggelam dan menyebabkan gugurnya Deputi I KSAL Komodor Yos Sudarso beserta sekitar 25 anak buah kapal (ABK) Rl Matjan Tutul. Peristiwa ini selanjutnya dikenang sebagai Pertempuran Laut Aru.

Tujuan peringatan Hari Dharma Samudera adalah agar warisan nilai-nilai pengabdian dan pengorbanan para pahlawan laut tersebut dapat diteruskan generasi penerus yang sesuai dengan semangat zaman saat ini. Baik oleh TNI Angkatan Laut maupun warga sipil, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat di dunia.

Calon Anggota Legislatif DPR Dapil Kepulauan Riau (Kepri), Abdul Basyid Has, dalam keterangan tertulisnya mengajak semua pihak merefleksikan Hari Dharma Samudera sebagai semangat untuk membangun Indonesia dengan optimalisasi potensi bahari. Sebagai negara kepulauan sudah saatnya pembangunan difokuskan untuk mengembangkan kemaritiman yang dalam sejarahnya merupakan kebesaran Indonesia.

"Mari kita kirimkan doa kepada para pejuang Indonesia yang gugur dalam pertempuran Arafuru. Sebagai generasi penerus kita harus terus melanjutkan perjuangan mereka yang sesuai dengan semangat zaman," ujar Abdul Basyid Has, Jumat (18/1/2019).

Menurut dia, salah satu cara untuk melanjutkan perjuangan para pejuang adalah dengan menfokuskan pembangunan kemaritiman. "Pemerintah Jokowi kembali menggaungkan poros maritim, tugas kita adalah mendorong dan mengawasinya," ucap Abdul Basyid Has.

Ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa itu menambahkan, kebijakan kemaritiman harus meresap di setiap tingkatan kebijakan. Optimalisasi potensi kemaritiman akan sangat menguntungkan untuk kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia.

"Nenek moyang kita adalah pelaut, sebagai penerus kita harus memastikan kemaritiman adalah kekuatan untuk menjadi bangsa yang besar," tukasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8139 seconds (0.1#10.140)