Air Laut Naik ke Pemukiman, Warga Pesisir Lampung Lari Berhamburan
A
A
A
BANDAR LAMPUNG - Warga Jalan Ikan Bawal, Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung yang rumahnya dekat dengan pesisir berhamburan berlari menuju ke tempat dataran tinggi, Sabtu (22/21/2018) malam.
Berdasarkan pantauan, terlihat sejumlah warga Pasar Gudang Lelang berlarian menuju ke arah Chandra Telukbetung. Diduga warga hendak menyelamatkan diri dari air laut yang tiba-tiba naik sampai mengenai pemukiman warga.
Imam (27) warga sekitar mengatakan, warga dikagetkan dengan adanya air laut yang naik secara tiba-tiba naik ke daratan hingga merendam beberapa rumah warga sekitar.
"Awalnya air laut pasang dan nggak lama surut, selang beberapa menit atau sekitar pukul 22.30 WIB air laut langsung naik ke daratan, bahkan ada rumah warga kena juga," ujarnya.
Iman mengungkapkan, melihat air laut naik sejumah warga langsung berlarian berusaha menyelamatkan diri. "Karena waktu kejadian warga sedang tidur, pas melihat air laut naik sekitar 2 meter mereka kaget dan langsung berlarian menyelamatkan diri," terangnya.
Menurutnya, warga menduga peristiwa air laut ini tsunami, sehingga membuat warga mencari tempat yang aman. "Mungkin mereka kira tsunami, makanya mereka semua pada takut dan melarikan diri," katanya.
Dia menambahkan, akibat peristiwa ini juga ada beberapa rumah warga yang rusak disebabkan terhantam kapal yang terbawa arus gelombang air laut. "Kondisi kapal saja sampai acak-acakkan, bahkan ada yang mengenai rumah warga," urainya.
Sementara itu, Kiki (27) warga sekitar mengatakan, salah satu rumah warga rusak disebabkan hantaman kapal yang terparkir dan kemudian terdorong air laut sehingga menabrak rumah milik warga. "Deras air pasang ini membuat tali jangkar kapal terputus sehingga menabrak bagian dapur rumah milik Ari itu," ujarnya.
Lanjut Kiki, sementara pemilik rumah bersama keluarganya sudah menyelamatkan diri. "Sekarang pemilik rumah lagi cari tempat yang aman ke arah Polda Lampung," terangnya.
Ia menceritakan air pasang sekitar lima menit sedangkan air surut sekitar 15 meter dari bibir pesisir. "Biasanya itu air surut hanya sekitar dua sampai tiga meter. Tapi waktu kejadian ini air surut sampai 15 meter, enggak seperti biasanya," tandasnya.
Berdasarkan pantauan, terlihat sejumlah warga Pasar Gudang Lelang berlarian menuju ke arah Chandra Telukbetung. Diduga warga hendak menyelamatkan diri dari air laut yang tiba-tiba naik sampai mengenai pemukiman warga.
Imam (27) warga sekitar mengatakan, warga dikagetkan dengan adanya air laut yang naik secara tiba-tiba naik ke daratan hingga merendam beberapa rumah warga sekitar.
"Awalnya air laut pasang dan nggak lama surut, selang beberapa menit atau sekitar pukul 22.30 WIB air laut langsung naik ke daratan, bahkan ada rumah warga kena juga," ujarnya.
Iman mengungkapkan, melihat air laut naik sejumah warga langsung berlarian berusaha menyelamatkan diri. "Karena waktu kejadian warga sedang tidur, pas melihat air laut naik sekitar 2 meter mereka kaget dan langsung berlarian menyelamatkan diri," terangnya.
Menurutnya, warga menduga peristiwa air laut ini tsunami, sehingga membuat warga mencari tempat yang aman. "Mungkin mereka kira tsunami, makanya mereka semua pada takut dan melarikan diri," katanya.
Dia menambahkan, akibat peristiwa ini juga ada beberapa rumah warga yang rusak disebabkan terhantam kapal yang terbawa arus gelombang air laut. "Kondisi kapal saja sampai acak-acakkan, bahkan ada yang mengenai rumah warga," urainya.
Sementara itu, Kiki (27) warga sekitar mengatakan, salah satu rumah warga rusak disebabkan hantaman kapal yang terparkir dan kemudian terdorong air laut sehingga menabrak rumah milik warga. "Deras air pasang ini membuat tali jangkar kapal terputus sehingga menabrak bagian dapur rumah milik Ari itu," ujarnya.
Lanjut Kiki, sementara pemilik rumah bersama keluarganya sudah menyelamatkan diri. "Sekarang pemilik rumah lagi cari tempat yang aman ke arah Polda Lampung," terangnya.
Ia menceritakan air pasang sekitar lima menit sedangkan air surut sekitar 15 meter dari bibir pesisir. "Biasanya itu air surut hanya sekitar dua sampai tiga meter. Tapi waktu kejadian ini air surut sampai 15 meter, enggak seperti biasanya," tandasnya.
(kri)