Kesaksian Dahsyatnya Tsunami Aceh, Kapal Terseret Ombak hingga Tersangkut di Atap Rumah
loading...
A
A
A
BANDA ACEH - Kapal tersangkut di atas rumah di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh jadi saksi bisu dahsyatnya bencana gempa dan tsunami Aceh 2004 silam. Tepat pada 18 tahun silam, bencana alam gempa bumi yang memicu gelombang tsunami menerjang Aceh.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,3 disertai gelombang tsunami menerjang Aceh ipada 26 Desember 2004 pada pukul 07.58 WIB. Berdasarkan data PBB pada 4 Januari 2005 korban gempa dan tsunami Aceh tembus hingga 200.000 orang.
Momen peringatan 18 tahun tsunami Aceh dimanfaatkan sejumlah wisatawan dari luar untuk mengunjungi beberapa situs yang jadi saksi terjangan gelombang laut yang meluluhlantakkan Aceh dan sekitarnya saat itu.
Monumen kapal yang tersangkut di atas rumah di Desa Lampulo, Banda Aceh menjadi salah satu bukti dahsyatnya gempa bumi serta gelombang tsunami 2004.
Kapal ini kini telah menjadi satu satunya situs tsunami di desa pesisir paling utara Kota Banda Aceh.
Saksi bisu musibah yang menelan ratusan ribu jiwa kini menjadi salah satu bukti sejarah yang mulai ramai di kunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah bahkan hingga maancanegara.
Para wisatawan mengaku terharu kala melihat langsung objek wisata kapal di atas rumah warga.
Seorang wisatawan yang berasal dari Malaysia, Muhammad Fuad mengatakan, wisata kapal di atas rumah ini sangat menarik perhatian pengunjung yang ingin melihat langsung bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh gelombang tsunami saat itu.
"Kami juga pergi ke Pulau Sabang, dan balik ke sini untuk melihat sejarah kejadian tsunami Aceh," katanya, Sabtu (26/12/2022).
Kehadiran objek wisata tsunami ini kini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menghasilkan berbagai usaha mikro kecil menengah (UMKM) mulai dari produk perikanan hingga produk khas Aceh lainnya.
Widya Maulida, korban selamat saat tsunami Aceh yang saat ini menjadi pelaku UMKM berharap kepada pemerintah agar dapat mempermudah perizinan usaha masyarakat.
"Khususnya kepada warga Lampulo demi keberlangsungan hidup mereka dalam mencari rezeki di sekitar objek wisata situs tsunami Aceh," harapnya.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,3 disertai gelombang tsunami menerjang Aceh ipada 26 Desember 2004 pada pukul 07.58 WIB. Berdasarkan data PBB pada 4 Januari 2005 korban gempa dan tsunami Aceh tembus hingga 200.000 orang.
Momen peringatan 18 tahun tsunami Aceh dimanfaatkan sejumlah wisatawan dari luar untuk mengunjungi beberapa situs yang jadi saksi terjangan gelombang laut yang meluluhlantakkan Aceh dan sekitarnya saat itu.
Monumen kapal yang tersangkut di atas rumah di Desa Lampulo, Banda Aceh menjadi salah satu bukti dahsyatnya gempa bumi serta gelombang tsunami 2004.
Kapal ini kini telah menjadi satu satunya situs tsunami di desa pesisir paling utara Kota Banda Aceh.
Saksi bisu musibah yang menelan ratusan ribu jiwa kini menjadi salah satu bukti sejarah yang mulai ramai di kunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah bahkan hingga maancanegara.
Para wisatawan mengaku terharu kala melihat langsung objek wisata kapal di atas rumah warga.
Seorang wisatawan yang berasal dari Malaysia, Muhammad Fuad mengatakan, wisata kapal di atas rumah ini sangat menarik perhatian pengunjung yang ingin melihat langsung bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh gelombang tsunami saat itu.
"Kami juga pergi ke Pulau Sabang, dan balik ke sini untuk melihat sejarah kejadian tsunami Aceh," katanya, Sabtu (26/12/2022).
Kehadiran objek wisata tsunami ini kini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menghasilkan berbagai usaha mikro kecil menengah (UMKM) mulai dari produk perikanan hingga produk khas Aceh lainnya.
Widya Maulida, korban selamat saat tsunami Aceh yang saat ini menjadi pelaku UMKM berharap kepada pemerintah agar dapat mempermudah perizinan usaha masyarakat.
"Khususnya kepada warga Lampulo demi keberlangsungan hidup mereka dalam mencari rezeki di sekitar objek wisata situs tsunami Aceh," harapnya.
(shf)