Akibat Banjir, Jalur Pantura Kaligawe Berlubang dan Macet
A
A
A
SEMARANG - Beberapa hari terakhir pengendara sebisa mungkin menghindari jalur pantura Kaligawe Semarang, Jawa Tengah. Genangan banjir tak hanya mengancam mesin mogok, tetapi juga antrean panjang kendaraan akibat macet.“Kalau saya rajin mengecek dari teman-teman sebelum melintas di Kaligawe. Dari beberapa hari kemarin kan banjir terus. Makanya kita antisipasi sendiri aja sebelum melintas, jangan sampai mobil mogok, dan terjebak macet,” kata seorang pengendara Arief, Sabtu (8/12/2018).
Sebagai pengemudi taksi online bapak empat anak itu hampir tiap hari melintasi jalur utama yang menghubungkan Surabaya-Jakarta tersebut. Tidak hanya sekali, dia kerap bolak-balik membawa penumpang dari Demak ke Semarang melalui jalur tersebut.
“Sebetulnya jalur ini (pantura) enak sekali. Lurus, mulus, dan lebar. Tapi setelah banjir ini, seringkali macet. Lebih parahnya banjir juga mengakibatkan lubang-lubang jalan. Bahaya banget jika kita enggak tahu karena tertutup banjir, bisa langsung terperosok,” lugasnya.
Agar tak mengecewakan penumpangnya, Arief harus pintar-pintar mencari jalur tikus demi menghindari banjir. Dia harus melalui jalur memutar hingga memakan waktu lama untuk mengantarkan penumpang ke lokasi tujuan.
“Biasanya dari polisi kan mengarahkan ke jalan tertentu yang bebas banjir, tapi ya kita kena macet di situ karena semua kendaraan dialihkan ke sana. Apalagi kalau jam pulang sekolah, habis hujan, dan malam biasanya macet lebih lama,” terangnya.
Kapolsek Genuk, Kompol Zaenul Arifin mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengaturan arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura Kaligawe. Polisi harus turun dalam genangan banjir untuk mengarahkan pengendara agar tak terperosok ke lubang.
Seperti pada malam hari ini selepas hujan deras mengguyur, banyak warga yang keluar rumah untuk melanjutkan perjalanan. Akibatnya, arus lalu lintas padat merayap baik di jalur Demak-Semarang maupun sebaliknya.
“Dari Semarang menuju Kota Demak cukup padat sekali, dikarenakan di depan Polytron ada pengaspalan dan pengurukan jalan karena lubang cukup besar. Jajaran Polsek Genuk tadi sudah mengecek dan terakhir untuk pekerja pengaspalan sudah selesai,” jelas Zaenul.
Menurutnya, polisi melakukan rekayasa lalu lintas untuk memecah kepadatan kendaraan dengan mengalihkan mobil-mobil pribadi ke Jalan Wolter Monginsidi. Sementara truk-truk besar masih diizinkan melaju melalui jalur Kaligawe.
“Dari simpang Genuksari terpantau arus yang dari Jalan Wolter Monginsidi cukup padat karena weekend,” tukas pria yang pernah menjabat sebagai Kasatpolair Polres Demak tersebut.
Sebagai pengemudi taksi online bapak empat anak itu hampir tiap hari melintasi jalur utama yang menghubungkan Surabaya-Jakarta tersebut. Tidak hanya sekali, dia kerap bolak-balik membawa penumpang dari Demak ke Semarang melalui jalur tersebut.
“Sebetulnya jalur ini (pantura) enak sekali. Lurus, mulus, dan lebar. Tapi setelah banjir ini, seringkali macet. Lebih parahnya banjir juga mengakibatkan lubang-lubang jalan. Bahaya banget jika kita enggak tahu karena tertutup banjir, bisa langsung terperosok,” lugasnya.
Agar tak mengecewakan penumpangnya, Arief harus pintar-pintar mencari jalur tikus demi menghindari banjir. Dia harus melalui jalur memutar hingga memakan waktu lama untuk mengantarkan penumpang ke lokasi tujuan.
“Biasanya dari polisi kan mengarahkan ke jalan tertentu yang bebas banjir, tapi ya kita kena macet di situ karena semua kendaraan dialihkan ke sana. Apalagi kalau jam pulang sekolah, habis hujan, dan malam biasanya macet lebih lama,” terangnya.
Kapolsek Genuk, Kompol Zaenul Arifin mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengaturan arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura Kaligawe. Polisi harus turun dalam genangan banjir untuk mengarahkan pengendara agar tak terperosok ke lubang.
Seperti pada malam hari ini selepas hujan deras mengguyur, banyak warga yang keluar rumah untuk melanjutkan perjalanan. Akibatnya, arus lalu lintas padat merayap baik di jalur Demak-Semarang maupun sebaliknya.
“Dari Semarang menuju Kota Demak cukup padat sekali, dikarenakan di depan Polytron ada pengaspalan dan pengurukan jalan karena lubang cukup besar. Jajaran Polsek Genuk tadi sudah mengecek dan terakhir untuk pekerja pengaspalan sudah selesai,” jelas Zaenul.
Menurutnya, polisi melakukan rekayasa lalu lintas untuk memecah kepadatan kendaraan dengan mengalihkan mobil-mobil pribadi ke Jalan Wolter Monginsidi. Sementara truk-truk besar masih diizinkan melaju melalui jalur Kaligawe.
“Dari simpang Genuksari terpantau arus yang dari Jalan Wolter Monginsidi cukup padat karena weekend,” tukas pria yang pernah menjabat sebagai Kasatpolair Polres Demak tersebut.
(rhs)