1 SSK Raider-Brimob Dikerahkan Buru Pembantai 31 Pekerja di Nduga
A
A
A
WAMENA - Satu satuan setingkat kompi (SSK) gabungan dari personel Brimob Polda Papua dan pasukan TNI diberangkatkan ke lokasi pembantaian 31 pekerja PT Istaka Karya di Distrik Mbua, Nduga, Papua, Selasa pagi (4/12/2018). Pasukan ini diberangkatkan untuk membantu proses evakuasi 31 korban dan untuk memburu pelaku pembantaian para pekerja bangunan di Distrik Mbua, Ndunga, Papua.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, pasukan TNI yang dikerahkan ke Ndunga merupakan personel gabungan, Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Wimane Sili dan Yonif 751/Vira Jaya yang berkualifikasi Raider ditambah anggota Kodim setempat.
"Pasukan TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) ini diberangkatkan dari Wamena Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIT. Pasukan ini dikerahkan untuk membantu Polri dan Pasukan Yonif 755/Yalet yang telah berada di Distrik Mbua, Ndunga," kata Wakapendam saat dihubungi SINDOnews.
Perwira menengah TNI ini menegaskan, pasukan yang diberangkatkan dalam kondisi siap tempur dengan kondisi apapun. "Ya pasukan yang diberangkatkan pagi ini merupakan pasukan pemukul yang siap dengan kondisi terburuk di lapangan," timpal Letkol Inf Dax Sianturi.
Menurut Wakapendam, hingga saat ini pihaknya belum bisa berkomunikasi dengan pasukan yang berada di Nduga, karena buruknya sinyal di sana.
Wakapendam menjelaskan, untuk jarak tempuh normal dari Wamena ke Mbua diperkirakan akan menempuh waktu sekitar 4 jam. Selanjutnya dari Mbua ke lokasi pembantaian di Yigi akan menumpuh waktu perjalanan sekitar 2,5 jam.
"Tentunya kita mengharapkan dan berdoa tidak ada kendala bagi pasukan di lapangan untuk menuju ke lokasi. Karena berdasarkan informasi yang ada telah terjadi pemalangan di daerah yang menuju ke lokasi di Mbua dan Yigi," kata Wakapendam.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, pasukan TNI yang dikerahkan ke Ndunga merupakan personel gabungan, Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Wimane Sili dan Yonif 751/Vira Jaya yang berkualifikasi Raider ditambah anggota Kodim setempat.
"Pasukan TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) ini diberangkatkan dari Wamena Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIT. Pasukan ini dikerahkan untuk membantu Polri dan Pasukan Yonif 755/Yalet yang telah berada di Distrik Mbua, Ndunga," kata Wakapendam saat dihubungi SINDOnews.
Perwira menengah TNI ini menegaskan, pasukan yang diberangkatkan dalam kondisi siap tempur dengan kondisi apapun. "Ya pasukan yang diberangkatkan pagi ini merupakan pasukan pemukul yang siap dengan kondisi terburuk di lapangan," timpal Letkol Inf Dax Sianturi.
Menurut Wakapendam, hingga saat ini pihaknya belum bisa berkomunikasi dengan pasukan yang berada di Nduga, karena buruknya sinyal di sana.
Wakapendam menjelaskan, untuk jarak tempuh normal dari Wamena ke Mbua diperkirakan akan menempuh waktu sekitar 4 jam. Selanjutnya dari Mbua ke lokasi pembantaian di Yigi akan menumpuh waktu perjalanan sekitar 2,5 jam.
"Tentunya kita mengharapkan dan berdoa tidak ada kendala bagi pasukan di lapangan untuk menuju ke lokasi. Karena berdasarkan informasi yang ada telah terjadi pemalangan di daerah yang menuju ke lokasi di Mbua dan Yigi," kata Wakapendam.
(sms)