Final Piala Kapolda Maluku Disaksikan Petinggi PSSI
A
A
A
AMBON - Partai final Kompetisi Soeratin U13 dan U15 Piala Kapolda Maluku berlangsung, Minggu (2/12/2018). Hadir dalam laga final tersebut Wakil Ketua Umum (Waketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djoko Driyono, dan Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa.
Turut hadir Execitive Committe PSSI Pusat Dirk Soplanit, Technical Consultant FIFA Mr Dato Yap Nyim King dan Consultant PS Bhayangkara, Demis. Partai final digelar di Stadion Matawaru, Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Final U13 mempertemukan Nusa Ina FC Vs Pelauw Putra. Sedangkan U15 mempertemukan Nusa Ina FC Vs Louhoru VC. Di final U13, Pelauw Putra menang dengan skor akhir 3-0, sedangkan U15 dimenangkan Nusa Ina FC dengan skor 1-0. Kapolda dan Waketum PSSI kemudian menyerahkan medali dan piala bergilir Kapolda kepada para pemenang.
Sebelum partai final U15 digelar, Kompetisi Soeratin ini diisi dengan partai eksibisi. Partai ini mempertemukan PSA All Star vs Tulehu Putra All Star. PSA dipimpin kapten kesebelasan Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa, sementara di Tulehu Putra dipimpin Waketum PSSI Djoko Driyono. Skor akhir pertandingan 0-0.
Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Royke Lumowa mengatakan, kehadiran para pejabat dan pengambil kebijakan penting di dunia sepakbola Indonesia, ini untuk melihat talenta muda dan berbakat asal Maluku. "Tentu kehadiran mereka untuk melihat permainan sepakbola anak-anak muda Maluku. Semoga di partai Final, ini terdapat beberapa pemain yang diambil untuk dibina sebagai pemain profesional," katanya.
Selain itu dalam sambutan penutupan kompetisi ini, Kapolda mengatakan, sepakbola bukan saja mengandalkan taktik, strategi, dan fisik semata. Jauh dari itu juga, mentalitas sebagai bagian terpenting yang harus dijaga menuju sportivitas pemain yang profesional.
"Usia muda ini merupakan usia pembentukan mental pemain. Sehingga ke depan dapat berprestasi membawa nama harum Maluku dan Indonesia ke depan," harapnya.
Waketum PSSI Djoko Driyono mengatakan, tidak pernah ada hasil positif yang dipetik tanpa melalui proses menanam. Hasil positif itu akan dipetik setelah ditanam melalui mekanisme pelatihan yang baik.
"Dalam sepakbola, tidak ada hasil yang dipetik tanpa ditanam. Usia muda inilah harus ditanam dengan proses-proses latihan secara berjenjang, agar nantinya dapat dipetik dengan hasil yang baik dan memuaskan," katanya.
Dengan adanya kompetisi usia muda yang sering digulirkan, Djoko berharap ke depan, Maluku bisa tampil di devisi utama persepakbolaan di Indonesia. "Saya berharap ke depan Maluku bisa bermain. Baik di devisi dua maupun devisi utama liga Indonesia," ujarnya.
Sekjen Asprof PSSI Maluku, Sofyan Lestaluhu berterima kasih kepada Polda Maluku, khususnya Kapolda Maluku yang merasa peduli dengan perkembangan Sepakbola Maluku. "Atas semangat dan dorongan Pak Kapolda untuk mengembangkan sepakbola di Maluku, saya menyampaikan terima kasih banyak," tuturnya.
Turut hadir Execitive Committe PSSI Pusat Dirk Soplanit, Technical Consultant FIFA Mr Dato Yap Nyim King dan Consultant PS Bhayangkara, Demis. Partai final digelar di Stadion Matawaru, Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Final U13 mempertemukan Nusa Ina FC Vs Pelauw Putra. Sedangkan U15 mempertemukan Nusa Ina FC Vs Louhoru VC. Di final U13, Pelauw Putra menang dengan skor akhir 3-0, sedangkan U15 dimenangkan Nusa Ina FC dengan skor 1-0. Kapolda dan Waketum PSSI kemudian menyerahkan medali dan piala bergilir Kapolda kepada para pemenang.
Sebelum partai final U15 digelar, Kompetisi Soeratin ini diisi dengan partai eksibisi. Partai ini mempertemukan PSA All Star vs Tulehu Putra All Star. PSA dipimpin kapten kesebelasan Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa, sementara di Tulehu Putra dipimpin Waketum PSSI Djoko Driyono. Skor akhir pertandingan 0-0.
Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Royke Lumowa mengatakan, kehadiran para pejabat dan pengambil kebijakan penting di dunia sepakbola Indonesia, ini untuk melihat talenta muda dan berbakat asal Maluku. "Tentu kehadiran mereka untuk melihat permainan sepakbola anak-anak muda Maluku. Semoga di partai Final, ini terdapat beberapa pemain yang diambil untuk dibina sebagai pemain profesional," katanya.
Selain itu dalam sambutan penutupan kompetisi ini, Kapolda mengatakan, sepakbola bukan saja mengandalkan taktik, strategi, dan fisik semata. Jauh dari itu juga, mentalitas sebagai bagian terpenting yang harus dijaga menuju sportivitas pemain yang profesional.
"Usia muda ini merupakan usia pembentukan mental pemain. Sehingga ke depan dapat berprestasi membawa nama harum Maluku dan Indonesia ke depan," harapnya.
Waketum PSSI Djoko Driyono mengatakan, tidak pernah ada hasil positif yang dipetik tanpa melalui proses menanam. Hasil positif itu akan dipetik setelah ditanam melalui mekanisme pelatihan yang baik.
"Dalam sepakbola, tidak ada hasil yang dipetik tanpa ditanam. Usia muda inilah harus ditanam dengan proses-proses latihan secara berjenjang, agar nantinya dapat dipetik dengan hasil yang baik dan memuaskan," katanya.
Dengan adanya kompetisi usia muda yang sering digulirkan, Djoko berharap ke depan, Maluku bisa tampil di devisi utama persepakbolaan di Indonesia. "Saya berharap ke depan Maluku bisa bermain. Baik di devisi dua maupun devisi utama liga Indonesia," ujarnya.
Sekjen Asprof PSSI Maluku, Sofyan Lestaluhu berterima kasih kepada Polda Maluku, khususnya Kapolda Maluku yang merasa peduli dengan perkembangan Sepakbola Maluku. "Atas semangat dan dorongan Pak Kapolda untuk mengembangkan sepakbola di Maluku, saya menyampaikan terima kasih banyak," tuturnya.
(poe)