Tembok Roboh, SDN 141 Pekanbaru Liburkan Siswanya
A
A
A
PEKANBARU - Pihak SD Negeri 141 Pekanbaru, Riau meniadakan aktivitas belajar mengajar untuk sementara waktu. Kebijakan libur ini setelah adanya insiden robohnya tembok pagar sekolah yang menelan korban jiwa.
"Aktivitas belajar mengajar pagi dan sore di hari ini ditiadakan dulu karena insiden ini. Saya dipercaya kepala sekolah untuk menyampaikan ini. Kepala sekolah sedang melayat," ucap Komite Sekolah SD Negeri 141, Rostami yang diamini sejumlah guru.
Kebijakan penghentian aktitas belajar mengajar setelah ada hasil rapat dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dengan pihak sekolah. Namun libur diperkirakan hanya satu hari saja.
Walau aktivitas libur, namun tampak suasana sekolah masih ramai. Sejumlah siswa dan guru masih berada di areal sekolah. Pihak Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru berjanji akan membiayai korban jiwa dan luka dari musibah robohnya pagar.
Robohnya pagar setinggi 2 meter yang berada di tepi jalan disebabkan karena bangunan yang tidak bagus. Pagar yang terdiri dari beton dan besi kondisinya miring ke arah jalan. Pagar ini dibangun atas kutipan dana dari wali murid.
"Pagar itu dibangun atas musyawarah dengan wali murid. Saya sebagai komite yang membuat. Kita membuatnya sesuai standarlah," imbuhnya. (Baca Juga: Musibah Robohnya Tembok SD 141 Pekanbaru, Ini Komentar Sekolah )
Dalam musibah ini, sebanyak tujuh orang terkena musibah robohnya bangunan pagar. Dua orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah Mileem Maleaki siswa kelas 1B SDN 141 dan Yanita (17) siswa SMU 14 Pekanbaru yang sedang mengantar adiknya sekolah. Sementara lima orang mengalami luka-luka.
"Aktivitas belajar mengajar pagi dan sore di hari ini ditiadakan dulu karena insiden ini. Saya dipercaya kepala sekolah untuk menyampaikan ini. Kepala sekolah sedang melayat," ucap Komite Sekolah SD Negeri 141, Rostami yang diamini sejumlah guru.
Kebijakan penghentian aktitas belajar mengajar setelah ada hasil rapat dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dengan pihak sekolah. Namun libur diperkirakan hanya satu hari saja.
Walau aktivitas libur, namun tampak suasana sekolah masih ramai. Sejumlah siswa dan guru masih berada di areal sekolah. Pihak Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru berjanji akan membiayai korban jiwa dan luka dari musibah robohnya pagar.
Robohnya pagar setinggi 2 meter yang berada di tepi jalan disebabkan karena bangunan yang tidak bagus. Pagar yang terdiri dari beton dan besi kondisinya miring ke arah jalan. Pagar ini dibangun atas kutipan dana dari wali murid.
"Pagar itu dibangun atas musyawarah dengan wali murid. Saya sebagai komite yang membuat. Kita membuatnya sesuai standarlah," imbuhnya. (Baca Juga: Musibah Robohnya Tembok SD 141 Pekanbaru, Ini Komentar Sekolah )
Dalam musibah ini, sebanyak tujuh orang terkena musibah robohnya bangunan pagar. Dua orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah Mileem Maleaki siswa kelas 1B SDN 141 dan Yanita (17) siswa SMU 14 Pekanbaru yang sedang mengantar adiknya sekolah. Sementara lima orang mengalami luka-luka.
(rhs)