Hari Pahlawan, Monjali Luncurkan Replika Tandu Jenderal Sudirman
A
A
A
SLEMAN - Monumen Jogja Kembali (Monjali) yang terletak di Jangkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar upacara bendera memperingati Hari Pahlawan ke-73 di halaman depan Monjali, Sabtu (10/11/2018).
Upacara diawali dengan mengheningkan cipta secara serentak seluruh Indonesia pada pukul 08.00 wIB ditandai bunyi sirine selama 60 detik. Dilanjutkan tabur bunga di depan ratusan nama-nama pahlawan yang terpahat di dinding prasasti yang ada di Monjali.
Upacara diikuti oleh seluruh karyawan dan komunitas Historia 24249 pleton Z, Monumen Plataran Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman dengan memakai pakaian pejuang khas 45. Dalam kesempatan itu juga diluncurkan replika tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Operasional Manajer Monjali Nanang Dwinarto, mengatakan peluncuran replika tandu Jenderal Sudirman bukan hanya menambah koleksi, tapi juga untuk mengedukasi masyarakat sekaligus bisa dipakai pengunjung mengelilingi kerucut Monjali. Dengan begitu, generasi muda bisa merasakan apa yang pernah dilakukan oleh Jenderal Sudirman bersama anak buahnya yang setia dan rela berkorban menjaga keutuhan NKRI.
"Ditandu itu ada makna sifat kepatuhan antara anak buah dan pemimpinnya. Ada nilai kegotong-royongan, serta sosial," ujarnya.
Kepala Badan Pengelola Monjali HJ Soetikno berharap generasi muda merenungkan dan memperhatikan sejarah perjuangan para pahlawan. Sehingga mereka dapat meneladani para pahlawan yang berjuang untuk NKRI dengan jiwa, raga, dan harta tanpa pamrih.
"Saat berjuang mereja tidak pernah memikirkan jabatan, pangkat, dan gaji. Hanya ingin berbuat untuk negara dan bangsa. Oleh karena itu, negara ini tolong dikelola dengan baik, jangan dikhianati oleh generasi penerus," katanya.
Upacara diawali dengan mengheningkan cipta secara serentak seluruh Indonesia pada pukul 08.00 wIB ditandai bunyi sirine selama 60 detik. Dilanjutkan tabur bunga di depan ratusan nama-nama pahlawan yang terpahat di dinding prasasti yang ada di Monjali.
Upacara diikuti oleh seluruh karyawan dan komunitas Historia 24249 pleton Z, Monumen Plataran Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman dengan memakai pakaian pejuang khas 45. Dalam kesempatan itu juga diluncurkan replika tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Operasional Manajer Monjali Nanang Dwinarto, mengatakan peluncuran replika tandu Jenderal Sudirman bukan hanya menambah koleksi, tapi juga untuk mengedukasi masyarakat sekaligus bisa dipakai pengunjung mengelilingi kerucut Monjali. Dengan begitu, generasi muda bisa merasakan apa yang pernah dilakukan oleh Jenderal Sudirman bersama anak buahnya yang setia dan rela berkorban menjaga keutuhan NKRI.
"Ditandu itu ada makna sifat kepatuhan antara anak buah dan pemimpinnya. Ada nilai kegotong-royongan, serta sosial," ujarnya.
Kepala Badan Pengelola Monjali HJ Soetikno berharap generasi muda merenungkan dan memperhatikan sejarah perjuangan para pahlawan. Sehingga mereka dapat meneladani para pahlawan yang berjuang untuk NKRI dengan jiwa, raga, dan harta tanpa pamrih.
"Saat berjuang mereja tidak pernah memikirkan jabatan, pangkat, dan gaji. Hanya ingin berbuat untuk negara dan bangsa. Oleh karena itu, negara ini tolong dikelola dengan baik, jangan dikhianati oleh generasi penerus," katanya.
(amm)