Angka Pengangguran di Banten Turun 8,52 Persen
A
A
A
SERANG - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Agustus 2018, angka pengangguran Banten menunjukkan penurunan, yaitu dari 9,28% pada Agustus 2017 menjadi 8,52% pada bulan Agustus 2018. Walaupun pada catatan nasional angka pengangguran Banten lebih tinggi dibanding angka pengangguran nasional.
Kepala BPS Banten Agoes Subeno mengatakan bahwa tingginya angka pengangguran di Banten disebabkan oleh banyaknya migran ke Banten.
“Di Provinsi Banten banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten,” Ujar Agoes Subeno pada wartawan di Kota Serang (5/11/2018).
Banten memang memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum migran untuk tinggal di Banten. Diibaratkan gula yang memikat semut untuk menghampirinya.
"Kita tahu bahwa angka pertumbuhan ekonomi Banten ini sangat tinggi, yaitu sebesar 5,89% di atas rata-rata capaian nasional sebesar 5,17%, dan penyumbang eknomi Banten tertinggi bersumber dari perusahaan padat modal atau industri dengan nilai investasi tinggi,” papar Agoes.
Perekonomian Banten berdasarkan besaran PDRB (Produk Domestik Bruto) Banten pada triwulan III tahun 2018 mencapai 157,34 triliun.
Selain itu, menurut Agoes besaran UMP (Upah Minimum Provinsi Banten) yang sangat besar juga berpengaruh terhadap potensi pengangguran di Banten. UMP Banten tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp. 2.267.965.
“Dukungan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung tingginya nilai upah sangat berpengaruh, kita ketahui bahwa UMP (Upah Minimum Provinsi) Banten termasuk tinggi, sehingga migran berbondong-bondong mencari pekerjaan ke Banten, disitulah persaingan sesuai kemampuan, yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan,” tambahnya.
Ditambahkan Agoes, perusahaan padat modal atau industri di Banten tentu membutuhkan para pekerja yang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan perusahaan.
“Banyaknya perusahaan padat modal atau industri di Banten yang membutuhkan pasar kerja yang sesuai. Di Banten lulusan SMK merupakan penyumbang pengangguran terbuka tertinggi, mencapai 14,23%.”
Jumlah penduduk Banten yang berkerja pada Agustus 2018 sebesar 5,33 juta orang, naik sekitar 25 ribu pekerja dibandingkan dengan Agustus 2017. Penyumbang angka pengangguran paling rendah lulusan Diploma I/II/III, sebesar 3,76%.
Kepala BPS Banten Agoes Subeno mengatakan bahwa tingginya angka pengangguran di Banten disebabkan oleh banyaknya migran ke Banten.
“Di Provinsi Banten banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten,” Ujar Agoes Subeno pada wartawan di Kota Serang (5/11/2018).
Banten memang memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum migran untuk tinggal di Banten. Diibaratkan gula yang memikat semut untuk menghampirinya.
"Kita tahu bahwa angka pertumbuhan ekonomi Banten ini sangat tinggi, yaitu sebesar 5,89% di atas rata-rata capaian nasional sebesar 5,17%, dan penyumbang eknomi Banten tertinggi bersumber dari perusahaan padat modal atau industri dengan nilai investasi tinggi,” papar Agoes.
Perekonomian Banten berdasarkan besaran PDRB (Produk Domestik Bruto) Banten pada triwulan III tahun 2018 mencapai 157,34 triliun.
Selain itu, menurut Agoes besaran UMP (Upah Minimum Provinsi Banten) yang sangat besar juga berpengaruh terhadap potensi pengangguran di Banten. UMP Banten tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp. 2.267.965.
“Dukungan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung tingginya nilai upah sangat berpengaruh, kita ketahui bahwa UMP (Upah Minimum Provinsi) Banten termasuk tinggi, sehingga migran berbondong-bondong mencari pekerjaan ke Banten, disitulah persaingan sesuai kemampuan, yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan,” tambahnya.
Ditambahkan Agoes, perusahaan padat modal atau industri di Banten tentu membutuhkan para pekerja yang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan perusahaan.
“Banyaknya perusahaan padat modal atau industri di Banten yang membutuhkan pasar kerja yang sesuai. Di Banten lulusan SMK merupakan penyumbang pengangguran terbuka tertinggi, mencapai 14,23%.”
Jumlah penduduk Banten yang berkerja pada Agustus 2018 sebesar 5,33 juta orang, naik sekitar 25 ribu pekerja dibandingkan dengan Agustus 2017. Penyumbang angka pengangguran paling rendah lulusan Diploma I/II/III, sebesar 3,76%.
(akn)