Kapolda Luki : Pembatalan Aksi 211 untuk Jaga Kondusifitas Jatim

Sabtu, 03 November 2018 - 03:28 WIB
Kapolda Luki : Pembatalan Aksi 211 untuk Jaga Kondusifitas Jatim
Kapolda Luki : Pembatalan Aksi 211 untuk Jaga Kondusifitas Jatim
A A A
SURABAYA - Polda Jatim bersama Forkompinda dan 78 pimpinan Ormas Islam serta Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) sepakat membatalkan aksi 211 di Surabaya. Aksi bertema ‘Bela Tauhid’ itu akan digelar di Mapolda Jatim dan diawali dari Masjid Agung Al Akbar Surabaya, Jum'at (2/11/2018).

Hasil tabayyun itu disepakati, aksi 211 di Jatim dibatalkan sekaligus tidak ada massa dari Jatim yang diberangkatkan ke Jakarta. Kesepakatan pembatalan itu dibahas dalam kegiatan Cangkrukan Bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Soekarwo bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman.

“Pertemuan berlangsung akrab. Semua pihak datang dengan membekal visi yang sama, menjaga kondusifitas suasana di Jatim yang utama,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Jumat (2/11/2018).

Apalagi, kata dia, telah dijelaskan pula, apa yang menjadi aspirasi peserta aksi sebenarnya sudah tercapai. Sudah ada proses hukum pula. Selain itu, aksi massa besar dalam situasi seperti ini juga rentan disusupi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Tujuannya, membuat kekacauan. Juga berpotensi terjadinya gesekan horizontal dengan ormas lain.

“Semua pihak memahami aspirasi para penggagas aksi 211. Di sisi lain, para penggagas aksi juga mengerti mengenai potensi-potensi yang mungkin timbul jika terus dilaksanakan. Jadi, aksi tersebut tidak jadi dilaksanakan adalah untuk kebaikan yang lebih besar,” terangnya.

Yang melegakan, lanjut dia, semua sepakat bahwa Jatim harus dijaga dari kemungkinan ketegangan politik yang tak perlu. Jatim harus tetap kondusif. Jatim harus tetap menjadi rumah yang nyaman bagi semua pihak. Jatim harus menjadi tempat warganya merasa damai, tak peduli apa pun aspirasi politiknya. “Perdamaian dan saling memahami adalah kunci untuk kebaikan yang lebih besar. Saya sangat berterima kasih kepada semua pimpinan ormas agama dan para ulama,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, acara cangkrukan ini menjadi salah satu upaya yang tepat guna menyelesaikan dan mengantisipasi berbagai persoalan di Jatim. Dimana salah satunya adalah potensi terjadinya aksi pengerahan massa yang protes terhadap insiden perobekan bendera bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi di Garut, Jawa Barat baru-baru ini.

“Karena itu, melalui forum ini, kami mengajak pimpinan ormas Islam di Jatim untuk tetap rukun, dan menjaga suasana agar tetap aman. Sudahlah, masalah yang ada di Garut jangan sampai dibawa ke Jatim,” ujarnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5894 seconds (0.1#10.140)