BNN Jateng: Solo Banyak Barang (Sabu), Harga Murah

Jum'at, 02 November 2018 - 17:44 WIB
BNN Jateng: Solo Banyak Barang (Sabu), Harga Murah
BNN Jateng: Solo Banyak Barang (Sabu), Harga Murah
A A A
SOLO - Solo menjadi daerah yang diwaspadai Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng karena banyak ditemukan penyalahgunaan narkotika. Ketersediaan barang haram pun cukup banyak karena didatangkan dari sejumlah kota besar di Indonesia.

“Solo itu barang (sabu) banyak, permintaan juga banyak. Kalau Solo itu (harga sabu) paling murah, sekitar Rp1,5 juta per gram. Kalau daerah lain misalnya Jepara lebih mahal sekitar Rp1,75 juta hingga Rp2 juta per gram,” kata Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jateng, AKBP Suprinarto, Jumat (2/11/2018).

Dia menambahkan, terdapat sindikat besar peredaran narkotika di Solo. Bahkan, yang terbaru BNN Jateng berhasil membekuk dua pengedar, yakni Imam Yoga Prakosa alias Farhan (26), warga RT 4/15 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan RH (20 ) warga RT 3/3 Kadokan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Imam Yoga tewas seketika saat diminta menunjukkan gudang tempat penyimpanan narkotika di kawasan Kecamatan Grogol Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo. Saat itu, tersangka mencoba kabur dan melawan sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas.

Sementara RH juga dilumpuhkan dengan timah panas, karena berusaha kabur saat dibekuk di Terminal Mangkang Semarang. Dari tangan pelaku, petugas mengamankan 2,1 kilogram sabu-sabu yang baru saja diambil dari kawasan Mangga Dua Square Jakarta.

“Sebelumnya, dua pelaku ini berangkat bersama ke Jakarta naik pesawat dari Solo pada 31 Oktober 2018. Setelah dapat sabu RH disuruh oleh Imam Yoga pulang terlebih dahulu menggunakan bus Jakarta-Surabaya. Saat tiba di Semarang, kita lakukan penggeledahan dan ditemukan barang bukti sabu,” tukasnya.

Dari hasil penyelidikan BNN Jateng selama empat bulan terakhir, Imam Yoga merupakan bagian dari sindikat narkotika besar di Surakarta. Jaringan ini rutin mendatangkan sabu-sabu sebanyak 2-3 kilogram dalam sebulan dari Jakarta maupun Surabaya dengan cakupan peredaran di wilayah Solo Raya.

“Dilihat dari ciri-cirinya barang ini (sabu) dari China yang didatangkan ke Jakarta terlebih dahulu. Selain dari Jakarta mereka (sindikat) juga mengambil dari Jawa Timur,” terangnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6472 seconds (0.1#10.140)