Pemkab Semarang Siap Perbaiki Pipa Air Warga Lereng Merbabu
A
A
A
SEMARANG - Wakil Bupati Semarang, Jawa Tengah Ngesti Nugraha menyatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang akan memperbaiki jaringan pipa air yang rusak akibat kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Merbabu. Perbaikan akan dilakukan setelah kebakaran padam dan kawasan hutan yang terbakar dinyatakan aman untuk aktivitas manusia.
"Kami (pemkab) akan memperbaiki semua pipa air yang rusak terbakar. Panjang pipa yang rusak di Dusun Nglelo dan Ngaduman, Desa Batur masih dihitung. Sedangkan panjang pipa yang mengalirkan air ke Dusun Thekelan yang rusak mencapai 250 meter," katanya, Kamis (18/10/2018).
Sebelum jaringan pipa air yang rusak diperbaiki, maka warga di Dusun Nglelo, Ngaduman dan Thekelan, Desa Batur kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di tiga dusun tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang setiap hari mengirimkan bantuan sesuai permintaan. "Bantuan air dilakukan hingga kondisi normal kembali. Kebutuhan air warga akan kami cukupi," tandasnya.
Sementara itu, Tipuk, 40, warga Dusun Thekelan mengungkapkan, jaringan pipa air bersih yang rusak terbakar bersama hamparan sabana hutan Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan satu-satunya jaringan untuk mengalirkan air ke bak penampungan dan rumah warga.
Sepanjang pipa tersebut belum diperbaiki, warga akan kesulitan mendapatkan air bersih. "Kami berharap kebakaran bisa segera dipadamkan. Dengan demikian, jaringan pipa air bersih yang rusak bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Dia menjelaskan, selama ini warga Desa Batur hanya mengandalkan air bersih dari sumber air di Jurang Grawah. Namun saat ini, sumber air tersebut rusak dan jaringan pipa airnya terputus sehingga warga kesulitan mendapat air bersih. "Untuk mencukupi kebutuhan air, warga mengandalkan bantuan dari pemerintah dan ngangsu (mengambil air) di dusun lain," pungkasnya.
"Kami (pemkab) akan memperbaiki semua pipa air yang rusak terbakar. Panjang pipa yang rusak di Dusun Nglelo dan Ngaduman, Desa Batur masih dihitung. Sedangkan panjang pipa yang mengalirkan air ke Dusun Thekelan yang rusak mencapai 250 meter," katanya, Kamis (18/10/2018).
Sebelum jaringan pipa air yang rusak diperbaiki, maka warga di Dusun Nglelo, Ngaduman dan Thekelan, Desa Batur kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di tiga dusun tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang setiap hari mengirimkan bantuan sesuai permintaan. "Bantuan air dilakukan hingga kondisi normal kembali. Kebutuhan air warga akan kami cukupi," tandasnya.
Sementara itu, Tipuk, 40, warga Dusun Thekelan mengungkapkan, jaringan pipa air bersih yang rusak terbakar bersama hamparan sabana hutan Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan satu-satunya jaringan untuk mengalirkan air ke bak penampungan dan rumah warga.
Sepanjang pipa tersebut belum diperbaiki, warga akan kesulitan mendapatkan air bersih. "Kami berharap kebakaran bisa segera dipadamkan. Dengan demikian, jaringan pipa air bersih yang rusak bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Dia menjelaskan, selama ini warga Desa Batur hanya mengandalkan air bersih dari sumber air di Jurang Grawah. Namun saat ini, sumber air tersebut rusak dan jaringan pipa airnya terputus sehingga warga kesulitan mendapat air bersih. "Untuk mencukupi kebutuhan air, warga mengandalkan bantuan dari pemerintah dan ngangsu (mengambil air) di dusun lain," pungkasnya.
(nag)