Usai Ceramah, Habib Bahar dan Habib Hanif Pulang ke Jakarta
A
A
A
MANADO - Setelah menyampaikan ceramahnya pada Haul Akbar ke 7 Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith di halaman Masjid Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Manado, Selasa (16/10/2018) dini hari, Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas langsung bertolak ke Jakarta, tadi pagi.
Menurut Tri, salah seorang jamaah, Habib Bahar dan Habib Hanif bertolak ke Jakarta usai salat subuh. “Kemungkinan pesawat pertama. Karena massa tidak diperbolehkan ikut mengantar. Jadi hanya aparat kepolisian yang mengawal,” ujarnya.
Kepulangan Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas sendiri dibenarkan Humas Bandara, Angga Maruli. “Benar, habib sudah kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik Air tadi pagi,” kata Angga, Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I, Bandara Sam Ratulangi Manado, Selasa (16/10/2018).
Serukan Perdamaian
Sebelumnya, di hadapan ribuan jamaah, Habib Hanif Alatas menyerukan perdamaian dan persaudaraan sesama anak bangsa. Dia mengimbau umat Islam yang berada di Kota Manado tetap menjunjung tinggi toleransi dan nilai-nilai persatuan bangsa.
“Meskipun mereka non muslim bukan saudara seiman, namun mereka adalah saudara sekemanusiaan. Selama mereka baik kita wajib menjaga hubungan baik. Kita tidak boleh ganggu rumah mereka. Kita tidak boleh rampas harta mereka. Kita tidak boleh sakiti mereka,” ucapnya.
Sebab, kata Habib Hanif, Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar jangan sekali-kali mencari musuh. Jangankan mencari musuh, bertemu musuh pun dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.
“Islam mengajarkan kelembutan. Islam mengajarkan kasih sayang. Musuh kita sebenarnya adalah mereka yang ingin merusak Indonesia dan membenturkan antarumat beragama,” ujarnya.
Dia juga menyerukan kepada jamaah agar menjaga negeri ini dari pihak-pihak yang akan merusaknya. “Semua yang hadir di sini, siap jaga Indonesia? Siap jaga NKRI? Siap jaga Manado? Siap lindungi Manado? Siap jaga perdamaian dengan non muslim? Siap jaga persatuan Indonesia?,” tanya Habib Alattos, yang diamini jamaah yang hadir.
Nyaris Bentrok
Merasa kecolongan atas lolosnya Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas ke acara haul di lokasi acara di Kelurahan Karame, gabungan dari ormas adat Minahasa kembali memaksa merangsek ke lokasi acara.
Akibatnya, suasana kembali mencekam hingga dinihari sekira pukul 03.00 Wita, Selasa (16/10/2018). Tamu undangan yang usai menggelar pengajian di acara Haul Akbar ke 7 yang berasal dari luar daerah untuk sementara tidak diizinkan keluar acara karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Sementara di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Paal 2, Kota Manado, dua lokasi samping Rumah Makan Minang hingga depan ex Supermarket JN dipadati massa. Mereka berteriak dan memaksa masuk kawasan Karame. Sedangkan massa dari kampung tersebut terus mengawal Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas. Mereka berkumpul di salah satu jembatan dengan membawa berbagai peralatan kayu dan lain-lain. Suasana begitu mencekam.
Beruntung barikade aparat gabungan kepolisian dan TNI berhasil menghalau massa yang kian beringas tersebut. Sehingga aksi kericuhan berhasil digagalkan aparat meski ada beberapa korban luka-luka.Suasana kembali kondusif setelah aparat berhasil membubarkan massa. Massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (Baca Juga: Tolak Habib Bahar Bin Smith, Ormas Kepung Bandara Sam Ratulangi )
Massa dari berbagai ormas adat Minahasa di Jalan RE Martadinata yang hendak merangsek ke lokasi acara haul. Foto/Istimewa
Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas saat menghadiri acara Haul Akbar ke 7 Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith di halaman Masjid Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Manado, Selasa (16/10/2018). Foto/Istimewa
Menurut Tri, salah seorang jamaah, Habib Bahar dan Habib Hanif bertolak ke Jakarta usai salat subuh. “Kemungkinan pesawat pertama. Karena massa tidak diperbolehkan ikut mengantar. Jadi hanya aparat kepolisian yang mengawal,” ujarnya.
Kepulangan Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas sendiri dibenarkan Humas Bandara, Angga Maruli. “Benar, habib sudah kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik Air tadi pagi,” kata Angga, Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I, Bandara Sam Ratulangi Manado, Selasa (16/10/2018).
Serukan Perdamaian
Sebelumnya, di hadapan ribuan jamaah, Habib Hanif Alatas menyerukan perdamaian dan persaudaraan sesama anak bangsa. Dia mengimbau umat Islam yang berada di Kota Manado tetap menjunjung tinggi toleransi dan nilai-nilai persatuan bangsa.
“Meskipun mereka non muslim bukan saudara seiman, namun mereka adalah saudara sekemanusiaan. Selama mereka baik kita wajib menjaga hubungan baik. Kita tidak boleh ganggu rumah mereka. Kita tidak boleh rampas harta mereka. Kita tidak boleh sakiti mereka,” ucapnya.
Sebab, kata Habib Hanif, Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar jangan sekali-kali mencari musuh. Jangankan mencari musuh, bertemu musuh pun dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.
“Islam mengajarkan kelembutan. Islam mengajarkan kasih sayang. Musuh kita sebenarnya adalah mereka yang ingin merusak Indonesia dan membenturkan antarumat beragama,” ujarnya.
Dia juga menyerukan kepada jamaah agar menjaga negeri ini dari pihak-pihak yang akan merusaknya. “Semua yang hadir di sini, siap jaga Indonesia? Siap jaga NKRI? Siap jaga Manado? Siap lindungi Manado? Siap jaga perdamaian dengan non muslim? Siap jaga persatuan Indonesia?,” tanya Habib Alattos, yang diamini jamaah yang hadir.
Nyaris Bentrok
Merasa kecolongan atas lolosnya Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas ke acara haul di lokasi acara di Kelurahan Karame, gabungan dari ormas adat Minahasa kembali memaksa merangsek ke lokasi acara.
Akibatnya, suasana kembali mencekam hingga dinihari sekira pukul 03.00 Wita, Selasa (16/10/2018). Tamu undangan yang usai menggelar pengajian di acara Haul Akbar ke 7 yang berasal dari luar daerah untuk sementara tidak diizinkan keluar acara karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Sementara di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Paal 2, Kota Manado, dua lokasi samping Rumah Makan Minang hingga depan ex Supermarket JN dipadati massa. Mereka berteriak dan memaksa masuk kawasan Karame. Sedangkan massa dari kampung tersebut terus mengawal Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas. Mereka berkumpul di salah satu jembatan dengan membawa berbagai peralatan kayu dan lain-lain. Suasana begitu mencekam.
Beruntung barikade aparat gabungan kepolisian dan TNI berhasil menghalau massa yang kian beringas tersebut. Sehingga aksi kericuhan berhasil digagalkan aparat meski ada beberapa korban luka-luka.Suasana kembali kondusif setelah aparat berhasil membubarkan massa. Massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (Baca Juga: Tolak Habib Bahar Bin Smith, Ormas Kepung Bandara Sam Ratulangi )
Massa dari berbagai ormas adat Minahasa di Jalan RE Martadinata yang hendak merangsek ke lokasi acara haul. Foto/Istimewa
Habib Bahar Bin Smith dan Habib Hanif Alatas saat menghadiri acara Haul Akbar ke 7 Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith di halaman Masjid Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Manado, Selasa (16/10/2018). Foto/Istimewa
(rhs)