Hilang Dua Pekan, Kerabat Wakil Wali Kota Blitar Tewas di Parit
Hilang Dua Pekan, Kerabat Wakil Wali Kota Blitar Tewas di Parit
A
A
A
BLITAR - Sesosok wanita berdaster ditemukan tidak bernyawa di parit area persawahan belakang Perumahan Kalimas Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur. Kondisi jenazah yang diperkirakan berusia 60 tahun itu sudah membusuk. Dari olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, wanita yang diketahui bernama Umi Asijah itu merupakan kerabat dekat Wakil Wali Kota Blitar Santoso.
"Iya, masih kerabat Pak Wawali," kata Kapolsek Sukorejo Kompol Agus Fauzi kepada wartawan, Minggu (30/9/2018).
Jenazah yang sudah mengeluarkan bau tidak sedap dan dikerubuti lalat itu sempat dikira tumpukan sampah. Apalagi dari kejauhan terlihat seperti karung yang terbenam. Begitu tahu mayat, beberapa anak-anak yang pertama kali melihat langsung melapor ke orang tua mereka. "Jenazah langsung divisum ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar," ujar Fauzi.
Umi tercatat sebagai warga Jalan Pandan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Namun sehari-harinya bertempat tinggal bersama anaknya di wilayah Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kendati demikian Umi juga sering berkunjung ke rumah orang tuanya di Kelurahan Kauman.
Menurut keterangan saksi mata, sebelum ditemukan tewas, Umi terlihat mondar mandir di sekitar perumahan Kalimas Sukorejo. Setiap ditanya tempat tinggal, yang bersangkutan selalu menjawab di sekitar alun alun. Informasi yang dihimpun Umi pamit pulang ke rumah anaknya (Wlingi) dua pekan lalu. Karena tidak sampai tujuan, keluarga kemudian melapor ke kepolisian.
"Terkait yang bersangkutan belum juga pulang, dua pekan lalu keluarga telah melapor ke kepolisian," paparnya.
Terkait penyebab kematian, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga saat ini petugas masih memeriksa sejumlah saksi di lapangan. "Saat ini kita masih melakukan penyelidikan," kata Fauzi.
Salah seorang warga di lokasi menuturkan yang bersangkutan seperti orang yang sedang bingung. Sebelum ditemukan tewas, Umi terlihat mondar-mandir di sekitar TKP. "Mungkin juga faktor usia yang membuat yang bersangkutan tidak ingat jalan pulang," kata warga tanpa mau disebut namanya.
"Iya, masih kerabat Pak Wawali," kata Kapolsek Sukorejo Kompol Agus Fauzi kepada wartawan, Minggu (30/9/2018).
Jenazah yang sudah mengeluarkan bau tidak sedap dan dikerubuti lalat itu sempat dikira tumpukan sampah. Apalagi dari kejauhan terlihat seperti karung yang terbenam. Begitu tahu mayat, beberapa anak-anak yang pertama kali melihat langsung melapor ke orang tua mereka. "Jenazah langsung divisum ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar," ujar Fauzi.
Umi tercatat sebagai warga Jalan Pandan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Namun sehari-harinya bertempat tinggal bersama anaknya di wilayah Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kendati demikian Umi juga sering berkunjung ke rumah orang tuanya di Kelurahan Kauman.
Menurut keterangan saksi mata, sebelum ditemukan tewas, Umi terlihat mondar mandir di sekitar perumahan Kalimas Sukorejo. Setiap ditanya tempat tinggal, yang bersangkutan selalu menjawab di sekitar alun alun. Informasi yang dihimpun Umi pamit pulang ke rumah anaknya (Wlingi) dua pekan lalu. Karena tidak sampai tujuan, keluarga kemudian melapor ke kepolisian.
"Terkait yang bersangkutan belum juga pulang, dua pekan lalu keluarga telah melapor ke kepolisian," paparnya.
Terkait penyebab kematian, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga saat ini petugas masih memeriksa sejumlah saksi di lapangan. "Saat ini kita masih melakukan penyelidikan," kata Fauzi.
Salah seorang warga di lokasi menuturkan yang bersangkutan seperti orang yang sedang bingung. Sebelum ditemukan tewas, Umi terlihat mondar-mandir di sekitar TKP. "Mungkin juga faktor usia yang membuat yang bersangkutan tidak ingat jalan pulang," kata warga tanpa mau disebut namanya.
(amm)
Explore More