Rektor UIN Suska Riau Ingin Mahasiswa Jadi Benteng Moderasi Agama
A
A
A
PEKANBARU - Mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Syarif Kasim Riau diharapkan menjadi benteng bagi moderasi agama untuk melakukan counter narasi dan counter ideologi gerakan radikalisme yang akhir-akhir ini berkembang di Indonesia.
"Kami ingin kampus UIN Suska Riau ini menjadi banteng dan kawah candradimuka berkembangnya Islam yang rahmatan lil álamin yang moderat dan toleran," kata Rektor UIN Syarif Kasim Riau Akhmad Mujahidin ketika diminta tanggapannya dengan selesainya kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 di Pekanbaru, Rabu (19/9/2018).
Pengasuh PP Al Mujahidah ini berharap civitas akademika UIN menjadi tempat rujukan belajar Islam dan penebar kasih sayang dan kedamaian di kalangan umat.
Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menegaskan menjadi mahasiswa di era milennial sangat keren jika mampu menyuguhkan hal-hal positif seperti menjadi aktor perubahan, menjadi orang yang berilmu pengetahuan, menjadi penebar kedamaian, mempunyai komitmen kebangsaan yang tinggi dan berpandangan moderat dalam beragama. Selain itu, keren jika mempunyai kepekaan nurani dan memahami problem-problem kemasyarakatan.
"Tidak kalah pentingnya adalah keren menjadi warga media sosial yang cerdas dan berwawasan global serta menjunjung tionggi kebhinekaan," katanya.
Di hadapan 5.188 mahasiswa baru, mantan Ketua Senat Mahasiswa IAIN Waliosngo ini mengajak mahasiswa untuk menjadi aktivis mahasiswa yang cerdas dan kritis. "Jadilah mahasiswa yang cerdas dan kritis sehingga mampu melakukan critical thinking atas informasi yang diterima dan lingkungan yang ada," katanya.
Ruchman mengingatkan menjadi calon sarjana yang mencintai agamanya sekaligus mencintai bangsa dan negaranya sangat penting atau dalam bahasa lain mempunyai komitmen keagamaan dan keindonesiaan yang kuat.
Kementerian Agama melalui Direktorat PTKI mendampingi kegiatan PBAK dan melakukan desiminasi paham Islam yang moderat kurang lebih dua bulan. Dimulai dari IAIN Manado pada 26 Juli 2018 dan ditutup pada 19 September di UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Kegiatan PBAK UIN Suska Riau dilaksanakan pada 17-19 September 2018 terbagi dalam dua forum. PBAK ditutup secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Promadi dan dihadiri oleh Ketua Senat Mahasiswa, Ketua DEMA, pengurus UKM/UKK dan aktivis organisasi intra kampus lainnya. Turut meramaikan kegiatan PBAK adalah digelarnya stan ormawa yang ada di kampus ini.
"Kami ingin kampus UIN Suska Riau ini menjadi banteng dan kawah candradimuka berkembangnya Islam yang rahmatan lil álamin yang moderat dan toleran," kata Rektor UIN Syarif Kasim Riau Akhmad Mujahidin ketika diminta tanggapannya dengan selesainya kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 di Pekanbaru, Rabu (19/9/2018).
Pengasuh PP Al Mujahidah ini berharap civitas akademika UIN menjadi tempat rujukan belajar Islam dan penebar kasih sayang dan kedamaian di kalangan umat.
Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menegaskan menjadi mahasiswa di era milennial sangat keren jika mampu menyuguhkan hal-hal positif seperti menjadi aktor perubahan, menjadi orang yang berilmu pengetahuan, menjadi penebar kedamaian, mempunyai komitmen kebangsaan yang tinggi dan berpandangan moderat dalam beragama. Selain itu, keren jika mempunyai kepekaan nurani dan memahami problem-problem kemasyarakatan.
"Tidak kalah pentingnya adalah keren menjadi warga media sosial yang cerdas dan berwawasan global serta menjunjung tionggi kebhinekaan," katanya.
Di hadapan 5.188 mahasiswa baru, mantan Ketua Senat Mahasiswa IAIN Waliosngo ini mengajak mahasiswa untuk menjadi aktivis mahasiswa yang cerdas dan kritis. "Jadilah mahasiswa yang cerdas dan kritis sehingga mampu melakukan critical thinking atas informasi yang diterima dan lingkungan yang ada," katanya.
Ruchman mengingatkan menjadi calon sarjana yang mencintai agamanya sekaligus mencintai bangsa dan negaranya sangat penting atau dalam bahasa lain mempunyai komitmen keagamaan dan keindonesiaan yang kuat.
Kementerian Agama melalui Direktorat PTKI mendampingi kegiatan PBAK dan melakukan desiminasi paham Islam yang moderat kurang lebih dua bulan. Dimulai dari IAIN Manado pada 26 Juli 2018 dan ditutup pada 19 September di UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Kegiatan PBAK UIN Suska Riau dilaksanakan pada 17-19 September 2018 terbagi dalam dua forum. PBAK ditutup secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Promadi dan dihadiri oleh Ketua Senat Mahasiswa, Ketua DEMA, pengurus UKM/UKK dan aktivis organisasi intra kampus lainnya. Turut meramaikan kegiatan PBAK adalah digelarnya stan ormawa yang ada di kampus ini.
(amm)