Golok dan Ranting Senjata Ampuh Padamkan Api di Gunung Sumbing

Selasa, 18 September 2018 - 22:09 WIB
Golok dan Ranting Senjata...
Golok dan Ranting Senjata Ampuh Padamkan Api di Gunung Sumbing
A A A
WONOSOBO - Api yang membakar kawasan hutan dan lahan di Gunung Sumbing berangsur terkendali. Bahkan, titik api yang semula masih terlihat di Petak 23 wilayah Wonosobo, Jawa Tengah dilaporkan telah sepenuhnya padam. Ternyata, proses pemadaman tak mengandalkan air melainkan golok dan dan ranting.

Hal itu terlihat saat ratusan personel gabungan Polri, TNI, dan relawan bersiap melakukan pendakian untuk menuju lokasi titik api. Mereka menggelar apel pembagian tugas untuk operasi penyisiran titik kebakaran di base camp Gunung Sumbing Butuh Lor, Kecamatan Kaliakajar, Wonosobo.

Petugas membentuk dua regu untuk melakukan pemadaman di sumber titik api melalui jalur pendakian Desa Butuh. Sedangkan pendakian dari jalur Desa Bowongso hanya diperlukan satu tim, untuk selanjutnya menuju lokasi kebakaran.

Selain perbekalan berupa makanan dan minuman, mereka juga membawa golok dan ranting kayu. Perlengkapan itu bukan sekadar untuk memudahkan proses pendakian di jalur terjal dan berkelok, tetapi juga untuk memadamkan api.

"Sebenarnya perlengkapan itu dibawa karena kita menyesuaikan medan di lapangan. Medan yang cukup sulit, peralatan yang minim dan seadanya, yakni menggunakan parang/golok, ranting pohon basah, dengan sistem gepyok," kata Kabag Ops Polres Wonosobo, Kompol Sutomo, Selasa (18/9/2018).

Dia menjelaskan, sumber api yang kebanyakan di semak-semak itu dipukul-pukul menggunakan ranting dan dedaunan basah hingga tak muncul asap lagi. Sementara golok digunakan untuk memotong dahan atau ranting agar tak tersulut sumber api.

"Jadi golok ini untuk penyekatan, biar api bisa dilokalisir, tak merambat ke yang lain. Kita juga menggunakan pompa diesel dengan mengambil air dari jurang terdekat. Kemudian kita semprotkan bila masih ada asap yang mengepul, biar benar-benar mati," katanya.

Petugas pun harus berhadapan dengan cuaca panas dan angin pada pagi hingga siang hari. Ketika menjelang sore, kabut tebal turun hingga mengurangi jarak pandang. Meski demikian, operasi pemadaman api dari jalur darat tersebut ternyata cukup efektif.

"Operasi hari ini, dari regu yang dari jalur Desa Butuh dan jalur Desa Bowongso telah melakukan pemadaman api. Mereka menyimpulkan kebakaran di jalur Desa Butuh sudah padam. Demikian pula di jalur Desa Bowongso juga sudah padam atau tidak ada titik api lagi," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7770 seconds (0.1#10.140)