Gunung Arjuno Terbakar, Ini Kendala Pemadaman dengan Bom Air

Sabtu, 02 September 2023 - 16:05 WIB
loading...
Gunung Arjuno Terbakar,...
Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Arjuna, dilakukan menggunakan bom air dengan helikopter. Foto/Dok. BPBD Jawa Timur
A A A
MALANG - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda kawasan Gunung Arjuno, masih sulit dipadamkan. Upaya pemadaman karhutla dengan menggunakan bom air atau water bombing melalui udara, menghadapi banyak kendala.



Kendala pelaksanakan bom air menggunakan helikopter, antara lain kondisi cuaca yang sering berubah dengan cepat, dan angin kencang di kawasan puncak. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno menyebut, kondisi cuaca dan angin menjadi tantangan bagi pilot helikopter untuk menjangkau titik api.



"Kalau kesulitan yang pertama cuaca. Kalau cuaca baik proses pemdaman menggunakan bom air bisa optimal. Selain itu angin sangat kencang, karena berada di lembah sehingga sangat menyulitkan," ujar Satriyo Nurseno, Sabtu (2/9/2023).



Satriyo menjelaskan, sepanjang hari Sabtu (2/9/2023) sejak pagi helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah bolak-balik mengambil air dari kolam renang Kaliandra Resort di Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, dan berhasil memadamkan 13 titik karhutla.

Rencananya helikopter bakal memadamkan api di sejumlah titik api yang tersebar, mulai dari Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, hingga wilayah Kota Batu, di Gunung Arjuno yang sulit dijangkau tim dari darat.

Gunung Arjuno Terbakar, Ini Kendala Pemadaman dengan Bom Air


"Alhamdulillah kalau kesulitan yang lain bisa tertangani, hari ini sudah 13 kali mengambil air. Rencana pemadaman semua, cuma kita evaluasi satu titik dulu padam, baru nanti kita geser ke titik selanjutnya," ungkapnya.

Guna mengefektifkan pemadaman karhutla, pihak BPBD Jatim rencananya juga bakal menambah pilot helikopter untuk menerbangkan helikopter milik BNPB. Sebab secara aturan pilot hanya diperbolehkan untuk terbang maksimal selama lima jam.



Penambahan pilot diharapkan mampu memaksimalkan waktu lebih lama untuk pemadaman, supaya pilot juga bisa bergantian dan tidak terlalu lelah. "Pilot baru satu, rencana mau kita tambah satu pilot lagi. Jadi bisa lebih panjang lagi untuk proses pemadaman, karena sesuai aturan pilot ini sehari lima jam penerbangan. Kita berupaya untuk mendatangkan pilot lagi. Insya Allah besok bisa dua pilot untuk bisa kerja, heli tetap satu," terangnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2511 seconds (0.1#10.140)