Garuda UNY Tim Terbaik Indonesia di Student Formula Japan 2018

Selasa, 11 September 2018 - 15:15 WIB
Garuda UNY Tim Terbaik...
Garuda UNY Tim Terbaik Indonesia di Student Formula Japan 2018
A A A
YOGYAKARTA - Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi terbaik di antara enam tim perguruan tinggi Indonesia yang mengikuti Student Formula Japan (SFJ) ke-16 di Ecopa Stadium Shizuoka, Jepang, 4-8 September 2018 lalu. Garuda UNY menempati posisi 21 dari 109 tim yang mengikuti event tersebut. Peringkat UNY ini di atas UGM, ITS, UNS, UI dan UII yang juga ikut SFJ 2018. UGM ada di urutan 26, ITS 60, UNS 69, UI 79, dan UII 89.

SFJ merupakan kompetisi rancang bangun tingkat mahasiswa yang diselenggarakan Automotive Engineers of Japan (JSAE) sejak 2003 lalu. Konsep utama dari perlombaan ini adalah mengajak mahasiswa mendesain, membangun dan mengembangkan mobil tipe formula. Penilaian dalam event ini mencakup segala aspek baik statik maupun dinamik.

Dosen pembimbing Tim Garuda UNY Zaenal Arifin mengatakan capaian UNY tersebut hasil akumulasi dari beberapa kategori. Seperti bidang technical inspection dan dokumen, bussiness logic plan, design report presentation, cost report presentation, skidpad, autocross, accelaration, efficency, dan endurance. Termasuk mendapatkan JAMA Award, yaitu tim dengan technical inspection dan dokumen tanpa
penalti dan delay serta lolos endurance.

"Dalam Bussiness Logic Plan, UNY menempati urutan 13. Sedangkan dari design report presentation UNY menempati urutan 43," kata dosen Program Studi Pendidikan Teknik Automotif Fakultas Teknis UNY itu, Selasa (11/9/2018).

Capaian Garuda UNY lainnya, yakni untuk bidang cost report presentation menempati urutan 31, kemudian skidpad urutan 18, autocross urutan 31, bidang accelaration urutan 28, efficiency urutan 14 dan endurance di urutan 19. "Total Garuda UNY menempati urutan 21 yang merupakan urutan teratas dari 6 tim yang dikirimkan Indonesia dalam kompetisi tersebut," katanya.

Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tim dengan dukungan dosen pembimbing dan pimpinan. Sejumlah proses telah dilalui untuk bisa berlaga di race karena selain pemeriksaan teknis, para mahasiswa yang berlomba juga harus mempresentasikan pertanggungjawaban akademik karya yang mungkin lebih dari ujian skripsi.

"Diharapkan karya ini dapat dinilai setara skripsi dengan proses penulisan laporan secara individu karena skripsi merupakan tugas individu," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1937 seconds (0.1#10.140)