Ini Penyebab Bus Wisata Masuk Jurang di Sukabumi Versi Polisi
A
A
A
SUKABUMI - Bus pariwisata bernopol B 7025 SAG terjun ke jurang sedalam 30 meter di jalur alternatif Cikidang-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018). Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menduga penyebab kecelakaan karena rem bus tidak berfungsi dengan baik.
Selain masalah rem, Kapolres juga menduga sopir bus tidak memahami medan Jalur Cikidang-Palabuhanratu. Polres Sukabumi, kata Nasriadi, tidak merekomendasikan jalur Cikidang dilalui bus dan truk, terutama pada malam hari. Selain penerangan sangat minim, kawasan ini masih hutan, banyak belokan tajam, dan terdapat jurang cukup dalam di kanan kiri jalan.
"Cikidang-Palabuhanratu ini jalur alternatif dan lebih dekat ke Palabuhanratu. Namun kami tidak merekomendasikan jalur ini untuk dilalui terutama pada malam hari," kata Nasriadi dihubungi SINDONews, Sabtu (8/9/2018).
Menurut Kapolres, selain bus pariwisata yang mengangkut 31 karyawan dealer motor, ada juga bus lain yang juga terjun ke jurang di jalur alternatif tersebut pada Jumat (7/9/2018). Bus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) bernomor polisi 1010-00 tersebut mengangkut rombongan guru dari Jakarta Barat. Satu penumpang meninggal dunia atas nama Saepul Bahri dalam kecelakaan tersebut. Sehingga total korban meninggal dunia 18 orang, dua luka berat, dan 12 luka ringan.
"Saat ini semua korban sudah doevakuasi dari TKP dan dirawat di RSUD Palabuhanratu," ujar Nasriadi.
Disinggung tentang kondisi sopir kedua bus, Kapolres mengungkapkan, pihaknya masih melakukan identifikasi. Saat ini polres mengutamakan proses evakuasi korban dan bangkai bus nahas lebih dulu. "Saat ini kami belum melakukan pemeriksaan karena korban masih trauma dan belum bisa dimintai keterangan," ujar Kapolres. (Baca Juga: Bus Karyawan Diler Motor Masuk Jurang di Sukabumi, 17 Tewas(amm)
Selain masalah rem, Kapolres juga menduga sopir bus tidak memahami medan Jalur Cikidang-Palabuhanratu. Polres Sukabumi, kata Nasriadi, tidak merekomendasikan jalur Cikidang dilalui bus dan truk, terutama pada malam hari. Selain penerangan sangat minim, kawasan ini masih hutan, banyak belokan tajam, dan terdapat jurang cukup dalam di kanan kiri jalan.
"Cikidang-Palabuhanratu ini jalur alternatif dan lebih dekat ke Palabuhanratu. Namun kami tidak merekomendasikan jalur ini untuk dilalui terutama pada malam hari," kata Nasriadi dihubungi SINDONews, Sabtu (8/9/2018).
Menurut Kapolres, selain bus pariwisata yang mengangkut 31 karyawan dealer motor, ada juga bus lain yang juga terjun ke jurang di jalur alternatif tersebut pada Jumat (7/9/2018). Bus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) bernomor polisi 1010-00 tersebut mengangkut rombongan guru dari Jakarta Barat. Satu penumpang meninggal dunia atas nama Saepul Bahri dalam kecelakaan tersebut. Sehingga total korban meninggal dunia 18 orang, dua luka berat, dan 12 luka ringan.
"Saat ini semua korban sudah doevakuasi dari TKP dan dirawat di RSUD Palabuhanratu," ujar Nasriadi.
Disinggung tentang kondisi sopir kedua bus, Kapolres mengungkapkan, pihaknya masih melakukan identifikasi. Saat ini polres mengutamakan proses evakuasi korban dan bangkai bus nahas lebih dulu. "Saat ini kami belum melakukan pemeriksaan karena korban masih trauma dan belum bisa dimintai keterangan," ujar Kapolres. (Baca Juga: Bus Karyawan Diler Motor Masuk Jurang di Sukabumi, 17 Tewas(amm)