Harga Elpiji 3 Kg Makin Liar, Warga Antre Sejak Subuh

Jum'at, 07 September 2018 - 16:37 WIB
Harga Elpiji 3 Kg Makin...
Harga Elpiji 3 Kg Makin Liar, Warga Antre Sejak Subuh
A A A
PELAIHARI - Harga elpiji 3 kilogram (Kg) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, semakin liar mulai Rp30.000 sampai Rp40.000. Padahal harga elpiji 3 Kg di pangkalan agen resmi hanya sekitar Rp20.000 per tabung.

Namun, untuk mendapatkan elpiji di pangkalan warga harus antre sejak subuh karena setiap orang dijatah satu kupon. Ironisnya meski sudah antri sejak subuh, banyak warga yang harus kecewa karena jatah kupon yang dibagikan kurang dari jumlah warga yang ingin mendapatkan elpiji 3 kg.

Wahid, seorang warga Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari, mengaku kecewa tidak mendapat kupon, karena pangkalan hanya membagi 95 kupon. Padahal rumahnya hanya berjarak sekitar 200 meter dari pangkalan penyalur elpiji 3 Kg itu mengaku sudah antre sejak pukul 05.30 WIB.

“Saya datang ke pangkalan penyalur elpiji 3 kg sejak pukul 05.30 WIB atau setelah saya menunaikan salat Subuh,” kata Wahid dengan nada kesal.

Hal serupa dirasakan Zuhrah, warga Desa Ambungan. Dia mengatakan tidak akan lagi ikut mengantre. “Saya tidak akan lagi antre seperti ini, buat apa bangun pagi-pagi kalau tetap tidak dapat,” katanya.

Wahid dan Zuhrah merupakan belasan warga tidak mendapatkan kupon yang dibagikan pangkalan sebelum suplai elpiji 3 kg datang.

Sementara itu pihak Pertamina mengatakan jatah elpiji 3 kg untuk Kalimantan Selatan masih normal. Bahkan Supervisor Pertamina Aditya melalui pesan whatsapp mengatakan pada periode 20-26 Agustus 2018 ada tambahan suplai sebanyak 65.520 tabung.

Pertamina juga melakukan penambahan suplai yang kedua pada awal September 2018 yang penyalurannnya melalui mekanisme operasi pasar. Dalam pesan itu Pertamina juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli gas 3 kg di pangkalan resmi, karena di luar belum ada aturan harga jualnya.

Apa yang dianjurkan Pertamina tersebut sebenarnya sudah dilakukan warga pengguna gas elpiji 3 Kg, hanya saja di pangkalan tidak setiap saat ada barangnya. Biasanya setelah membagi, pengelola pangkalan selalu mengatakan persediaan sudah habis.

Warga berharap pihak pemerintah dan Pertamina untuk mengawasi Agen dan Pangkalan yang telah ditetapkan. Masyarakat bingung bagaimana elpiji 3 kg yang notabene hanya disalurkan melalui pangkalan banyak beredar di pengecer.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)