Mesin Rusak, Pesawat Ringan Jatuh Nyangkut di Pohon
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Warga Dusun Gading 1, Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (4/9/2018) sore gempar. Sebuah pesawat ringan dengan dua penumpang, pilot dan co pilot, terjatuh di pepohonan milik warga.
Pesawat ringan Ultralight seri PK S160 mengalami kerusakan mesin. Pilot Faslan Havisha, warga Perum Gap, Mebabu B-34, Besole Pangungan, RT 008/34 Desa Trihanggo, Gamping, Sleman dan co pilot Erik Kristianto, warga Jalan Klalimantan, no. C-20E, Sinduadi, Mlati Sleman gagal melakukan pendaratan darurat di Pangkalan Udara Gading.
Salah satu saksi mata, Anjar, menuturkan, dirinya sedang duduk di teras rumah. Tiba-tiba dia mendengar suara keras di pepohonan tidak jauh dari rumahnya. "Suara orag seperti pohon mau tumbang. Saya kira hanya pohon, ternyata ada yang teriak pesawat jatuh," katanya kepada SINDOnews, Selasa (4/9) petang.
Para warga berdatangan melihat keadaan di sekitar pesawat jatuh. Namun dua pilot berhasil turun. "Tidak terdengar suara mesin. Pilot juga selamat tidak apa apa bisa turun dari himpitan dua pohon dan langsung dibawa ke Lanud Gading," tuturnya.
Kapolsek Playen AKP Yusuf Tianotak mengatakan, pesawat jatuh terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Pesawat terbang dari Bandara Adi Sucipto dalam rangka latihan rutin dan melintas di atas pangkalan udara Gading. Tiba-tiba mesin mati dan pilot berusaha keras mendarat darurat di Pangkalan Gading. "Namun karena angin kencang, pesawat tidak bisa diarahkan kelandasan dan jatuh di sebelah barat lapangan Gading Playen. Pesawat tersangkut di pohon," ucapnya.
Saat ini proses evakuasi pesawat masih dilakukan tim Basarnas bersama BPBD Gunungkidul. Bau menyengat bahan bakar menjadikan petugas meminta warga tidak merokok di lokasi. Police line langsung dipasang selama proses evakuasi pesawat yang rusak di bagian depan dan sayap mesin gergaji pemotong pohon digunakan karena harus menebang salah satu pohon dan pesawat ditarik turun.
Pesawat ringan Ultralight seri PK S160 mengalami kerusakan mesin. Pilot Faslan Havisha, warga Perum Gap, Mebabu B-34, Besole Pangungan, RT 008/34 Desa Trihanggo, Gamping, Sleman dan co pilot Erik Kristianto, warga Jalan Klalimantan, no. C-20E, Sinduadi, Mlati Sleman gagal melakukan pendaratan darurat di Pangkalan Udara Gading.
Salah satu saksi mata, Anjar, menuturkan, dirinya sedang duduk di teras rumah. Tiba-tiba dia mendengar suara keras di pepohonan tidak jauh dari rumahnya. "Suara orag seperti pohon mau tumbang. Saya kira hanya pohon, ternyata ada yang teriak pesawat jatuh," katanya kepada SINDOnews, Selasa (4/9) petang.
Para warga berdatangan melihat keadaan di sekitar pesawat jatuh. Namun dua pilot berhasil turun. "Tidak terdengar suara mesin. Pilot juga selamat tidak apa apa bisa turun dari himpitan dua pohon dan langsung dibawa ke Lanud Gading," tuturnya.
Kapolsek Playen AKP Yusuf Tianotak mengatakan, pesawat jatuh terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Pesawat terbang dari Bandara Adi Sucipto dalam rangka latihan rutin dan melintas di atas pangkalan udara Gading. Tiba-tiba mesin mati dan pilot berusaha keras mendarat darurat di Pangkalan Gading. "Namun karena angin kencang, pesawat tidak bisa diarahkan kelandasan dan jatuh di sebelah barat lapangan Gading Playen. Pesawat tersangkut di pohon," ucapnya.
Saat ini proses evakuasi pesawat masih dilakukan tim Basarnas bersama BPBD Gunungkidul. Bau menyengat bahan bakar menjadikan petugas meminta warga tidak merokok di lokasi. Police line langsung dipasang selama proses evakuasi pesawat yang rusak di bagian depan dan sayap mesin gergaji pemotong pohon digunakan karena harus menebang salah satu pohon dan pesawat ditarik turun.
(amm)