Api yang Membakar Pasar Gedebage Diduga Berasal dari Bakaran Sampah
A
A
A
BANDUNG - Api penyebab kebakaran dan meludeskan ratusan kios di Pasar Induk Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta RT 04/06, Kelurahan Mekarmulya, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat diduga berasal dari bakaran sampah tak jauh dari lokasi pasar. Dugaan ini diperoleh dari keterangan sejumlah saksi kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.
Kepala Diskar PB Kota Bandung Ferdy Ligaswara mengaku menerima laporan dari Juma Sulaeman atau Aan (60), salah seorang pedagang di Pasar Gedebage sekitar pukul 16.55 WIB. Saat tiba di lokasi kejadian, api melumat Los 3-7 dan Los Auning di Pasar Induk Gedebage. Jumlah kios yang terbakar lebih kurang 600 kios yang berdiri di atas lahan seluas 3.500 meter persegi.
"Menurut saksi, Juma Sulaeman, api terlihat sejak pukul 16.00 WIB. Api diduga bermula dari pembakaran sampah. Kemudian saksi melaporkan kejadian ke Emergency Call 022-113 Diskar PB," kata Ferdy.
Untuk memadamkan api yang berkobar dan meluluhlantakkan 600 kios, tim Diskar PB Kota Bandung menurunkan 7 Unit Pancar Mako Pusat, 1 Unit Water Tanker, 2 Unit Pancar UPT Timur, 1 Unit Pancar UPT Selatan, 2 Unit Rescue, 1 Quick Response, 4 Unit Komando. "Jadi total dari Diskar PB sebanyak 18 Unit," tutur Ferdy.
Selain itu, meluncur pula unsur bantuan dua unit Damkar Bandung (Soreang dan Cicalengka), satu unit Damkar KBB, dan satu unit Bintang Agung. Sedangkan dari unsur pendukung, satu unit ambulans Dinkes, dua unit ambulans PMI, 1 unit PLN, dan Tagana. "Beruntung tidak ada korban baik luka maupun jiwa dalam kejadian ini," tandas dia.
Setelah tiba di lokasi petugas melakukan pemadaman secara menyeluruh pada area yang terbakar, melakukan penyekatan dari blok ke blok area kios, dilanjutkan dengan pendinginan (diselingi dengan pengisian sumber-sumber air dari PT Bintang Agung). Bangunan yang terselamatkan los sembako bahan makanan, dan Los 1 serta 2.
Namun untuk memastikan pemicu api penyebab kebakaran, kasus ini diselidiki oleh Polsek Panyileukan. Kapolsek Panyileukan Kompol Dewo mengatakan, asal mula api penyebab kebakaran masih berada dalam tahap penyelidikan pihak kepolisan. "Diduga api berasal dari pembakaran bulu ayam dari kios ayam," ujar Dewo.
Kepala Diskar PB Kota Bandung Ferdy Ligaswara mengaku menerima laporan dari Juma Sulaeman atau Aan (60), salah seorang pedagang di Pasar Gedebage sekitar pukul 16.55 WIB. Saat tiba di lokasi kejadian, api melumat Los 3-7 dan Los Auning di Pasar Induk Gedebage. Jumlah kios yang terbakar lebih kurang 600 kios yang berdiri di atas lahan seluas 3.500 meter persegi.
"Menurut saksi, Juma Sulaeman, api terlihat sejak pukul 16.00 WIB. Api diduga bermula dari pembakaran sampah. Kemudian saksi melaporkan kejadian ke Emergency Call 022-113 Diskar PB," kata Ferdy.
Untuk memadamkan api yang berkobar dan meluluhlantakkan 600 kios, tim Diskar PB Kota Bandung menurunkan 7 Unit Pancar Mako Pusat, 1 Unit Water Tanker, 2 Unit Pancar UPT Timur, 1 Unit Pancar UPT Selatan, 2 Unit Rescue, 1 Quick Response, 4 Unit Komando. "Jadi total dari Diskar PB sebanyak 18 Unit," tutur Ferdy.
Selain itu, meluncur pula unsur bantuan dua unit Damkar Bandung (Soreang dan Cicalengka), satu unit Damkar KBB, dan satu unit Bintang Agung. Sedangkan dari unsur pendukung, satu unit ambulans Dinkes, dua unit ambulans PMI, 1 unit PLN, dan Tagana. "Beruntung tidak ada korban baik luka maupun jiwa dalam kejadian ini," tandas dia.
Setelah tiba di lokasi petugas melakukan pemadaman secara menyeluruh pada area yang terbakar, melakukan penyekatan dari blok ke blok area kios, dilanjutkan dengan pendinginan (diselingi dengan pengisian sumber-sumber air dari PT Bintang Agung). Bangunan yang terselamatkan los sembako bahan makanan, dan Los 1 serta 2.
Namun untuk memastikan pemicu api penyebab kebakaran, kasus ini diselidiki oleh Polsek Panyileukan. Kapolsek Panyileukan Kompol Dewo mengatakan, asal mula api penyebab kebakaran masih berada dalam tahap penyelidikan pihak kepolisan. "Diduga api berasal dari pembakaran bulu ayam dari kios ayam," ujar Dewo.
(amm)