Biadab! 2 Balita Disekap Pamannya Selama Dua Tahun
A
A
A
BATAM - Dua balita kakak adik Rahman (4) dan Akbar (3) ditemukan warga dan polisi dalam kondisi memprihatinkan di ruang kosong samping rumah milik pamannya yang bernama Suryanto di Perumahan Central Park, Tanjung Uncang, Batam, Jumat (24/8/2018). Saat ditemukan kedua bocah malang ini dalam kondisi kelaparan dan badan penuh lumpur. Selain itu ditubuh kedua korban juga ditemukan banyak bekas luka.
Kapolsek Batu Aji Kompol Syafrudin Dalimunthe mengatakan, Kedua bocah malang ini diduga disekap di ruang kosong tanpa atap oleh paman kandungnya sejak dua tahun lalu.
Ruangan itu ditutup dengan triplek dan hanya berlantai tanah tempat berteduh kedua bocah tersebut hanya bangku yang ditutup terpal.
Terbongkarnya kasus penyekapan terhadap Rahman dan Akbar ini, kata Kapolsek, berawal dari kecurigaan tetangga yang sejak siang mendengar anak kecil menagis dan berteriak meminta makan. Sementara Suryanto dan Sri istrinya sedang berada di rumah sakit.
“Berdasarkan kecurigaan itu warga bersama perangkat RT mendatangi rumah Suryanto namun dalam keadaan terkunci. Wargapun melapor pada polisi dan kemudian mendobrak rumah tersebut,” kata Kapolsek.
Menurut dia, polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan menemukan beberapa potong kayu dan besi yang diduga digunakan untuk memukul kedua korban.
“Kondisi kedua korban saat ditemukan sangat memprihatinkan. Selain ketakutan kedua bocah malang ini terus menangis karena lapar dan dalam kondisi demam,” timpal Kapolsek
Rahman dan Akbar adalah keponakan dari Suryanto yang dititipakan padanya sejak 2,5 tahun lalu. Orangtua korban saat ini bekerja sebagai TKI di Timor Leste.
Sementara itu Rina warga setempat mengaku kerap mendengar anak kecil menangis dan meminta makan. Namun warga tidak berani untuk bertanya kepada Suryanto dan istrinya hal ini dikarenakan pasangan Suryanto dan Sri terkenal arogan.
Saat ini kedua korban masih dirawat di Rumah Sakit Embung Fatimah, Akbar diduga terkena busung lapar dan harus mendapat perawatan intensif. Sementara Suryanto sudah diamankan polisi.
Kapolsek Batu Aji Kompol Syafrudin Dalimunthe mengatakan, Kedua bocah malang ini diduga disekap di ruang kosong tanpa atap oleh paman kandungnya sejak dua tahun lalu.
Ruangan itu ditutup dengan triplek dan hanya berlantai tanah tempat berteduh kedua bocah tersebut hanya bangku yang ditutup terpal.
Terbongkarnya kasus penyekapan terhadap Rahman dan Akbar ini, kata Kapolsek, berawal dari kecurigaan tetangga yang sejak siang mendengar anak kecil menagis dan berteriak meminta makan. Sementara Suryanto dan Sri istrinya sedang berada di rumah sakit.
“Berdasarkan kecurigaan itu warga bersama perangkat RT mendatangi rumah Suryanto namun dalam keadaan terkunci. Wargapun melapor pada polisi dan kemudian mendobrak rumah tersebut,” kata Kapolsek.
Menurut dia, polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan menemukan beberapa potong kayu dan besi yang diduga digunakan untuk memukul kedua korban.
“Kondisi kedua korban saat ditemukan sangat memprihatinkan. Selain ketakutan kedua bocah malang ini terus menangis karena lapar dan dalam kondisi demam,” timpal Kapolsek
Rahman dan Akbar adalah keponakan dari Suryanto yang dititipakan padanya sejak 2,5 tahun lalu. Orangtua korban saat ini bekerja sebagai TKI di Timor Leste.
Sementara itu Rina warga setempat mengaku kerap mendengar anak kecil menangis dan meminta makan. Namun warga tidak berani untuk bertanya kepada Suryanto dan istrinya hal ini dikarenakan pasangan Suryanto dan Sri terkenal arogan.
Saat ini kedua korban masih dirawat di Rumah Sakit Embung Fatimah, Akbar diduga terkena busung lapar dan harus mendapat perawatan intensif. Sementara Suryanto sudah diamankan polisi.
(sms)